BPBD Kalimantan Barat (Kalbar) menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Landak dan Sambas hingga sebulan kedepan. Sementara di Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang ditetapkan status siaga.
"Penetapan status tanggap darurat bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Sambas dari 13-27 Januari dan Landak dari 22 Januari-22 Februari," ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar Daniel melalui keterangannya, Jumat (24/1/2025).
Daniel mengatakan banjir dan tanah longsor di Landak terjadi sejak Selasa (21/1). Bencana ini juga merata di 8 kecamatan yakni di Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Meranti, Kecamatan Menyuke, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Menjalin, Kecamatan Sompak, Kecamatan Air Besar, dan Kecamatan Ngabang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu kecamatan yang banjirnya sangat parah yaitu Kecamatan Manyuke di Desa Darit dan Desa Ansang dengan ketinggian bervariasi dari 20 cm sampai 100 cm," ujarnya.
"Tanah longsor di Kabupaten Landak di Desa Tunang dan Desa Sailo, Kecamatan Mempawah Hulu," tambahnya
Selain rumah warga, dampak dari banjir ini dilaporkan ada satu unit fasilitas pendidikan sekolah dasar (SD) terendam air sampai atap. Sehingga pemerintah setempat juga telah menetapkan status tanggap bencana darurat.
"Penetapan status tanggap bencana darurat Landak, dengan demikian beberapa kecamatan di Landak aktivitas belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan," terangnya.
Diketahui bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung terjadi di 4 Kabupaten/Kota di Kalbar. Rinciannya di Kabupaten Sambas berdampak pada 3.755 KK dan 2 orang meninggal dan Kota Singkawang berdampak pada 4.095 KK dan 1 rumah rusak berat.
Kemudian di Kabupaten Bengkayang 37 KK dan Kabupaten Landak sebanyak 2.295 KK terdampak.
(ata/ata)