Polisi Segel Dispenser SPBU Laikang Pangkep Imbas Pertamax Tercampur Air

Polisi Segel Dispenser SPBU Laikang Pangkep Imbas Pertamax Tercampur Air

Muhammad Subhan - detikSulsel
Rabu, 22 Jan 2025 15:30 WIB
Polisi menyegel dispenser Pertamax di SPBU Laikang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Polisi menyegel dispenser Pertamax di SPBU Laikang, Pangkep. (dok. istimewa)
Pangkep -

Polisi menyegel dispenser Pertamax di SPBU Laikang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penyegelan dilakukan lantara pengendara mengeluh mobil mogok usai mengisi Pertamax tercampur air di SPBU tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Firman mengatakan warga mengeluh mobilnya mogok usai mengisi Pertamax di SPBU Laikang, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma'rang, Senin (20/1). Polisi kemudian menghentikan penjualan Pertamax di SPBU Laikang pada Selasa (21/1).

"Tim sudah turun dan menghentikan aktivitas di sana dan mengecek kira-kira apa yang menjadi permasalahan sehingga Pertamax bercampur air," kata Firman saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (22/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firman mengatakan kasus ini sementara dalam pendalaman. Pihak SPBU Laikang telah dimintai keterangan terkait keluhan warga tersebut.

"Kalau terbukti ada pelanggaran pasti kita tindak. Untuk hasil pemeriksaan pihak SPBU belum bisa kami sampaikan," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara manajer SPBU Laikang, Heri membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengaku menerima keluhan langsung dari warga terkait Pertamax bercampur air.

"Betul memang ada kejadian tersebut yang dilaporkan oleh warga kemarin dan ada beberpa yang sudah kami temuai," katanya.

Dia menuturkan ada rembesan dari tombak tangki pendam saat pengisian Pertamax. Namun saat dilakukan pengujian, pihaknya tidak menemukan Pertamax bercampur air.

"Ada rembesan dari tombak tangki pendam sejak kemarin, saat dilakukan pengambilan sampel satu liter tidak ditemukan adanya pencampuran air di BBM tersebut, itu sudah dilakukan pengecekan sampel sebanyak tujuh kali, namun campuran air ditemukan saat pembelian dengan skala 200 ribu ke atas," jelasnya.

Heri menegaskan pihaknya bertanggung jawab jika ada konsumen yang melakukan komplain, baik dalam bentuk penggantian BBM maupun servis kendaraan.

"Pihak Pertamina memberikan tanggung jawab salah satunya mengganti bahan bakar yang tercampur air, ketika ada permintaan untuk melakukan servis, kalau memang mobilnya rusak gara-gara pengisian BBM bisa kita lakukan," ujarnya.

Sementara dalam video beredar, warga mengeluhkan kualitas Pertamax setelah melakukan pengisian di SPBU Laikang. Warga tersebut memperlihatkan Pertamax yang bercampur air.

"Setelah pengisian Pertamax di Pertamina Laikang mobil mogok. Isinya air dari Pertamina Laikang," kata pria sambil memperlihatkan air di bagian mesin mobilnya.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads