Arkeolog Amatir Tak Sengaja Temukan Koin Emas Romawi 1.700 Tahun di Ladang

Arkeolog Amatir Tak Sengaja Temukan Koin Emas Romawi 1.700 Tahun di Ladang

Tim detikEdu - detikSulsel
Sabtu, 18 Jan 2025 20:30 WIB
141 Koin emas era Romawi kuno ditemukan di Luksemburg
Foto: Institut Nasional Penelitian Arkeologi Luksemburg (INRA)
Jakarta -

Sebanyak 141 koin emas zaman Romawi yang berusia 1.700 tahun ditemukan di ladang di Luksemburg. Penemuan ini bermula pada 2019 saat dua arkeolog amatir menemukan koin emas di ladang yang berdekatan.

Dilansir detikEdu yang melansir Archaeologymag, Sabtu (18/1/2024), koin-koin ini ditemukan di Desa Holzthum di Luksemburg Utara dari beberapa kali penggalian yang dipimpin institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi (INRA) Luksemburg. Harta karun ini memuat potret sembilan kaisar, termasuk koin langka Kaisar Eugenius yang memerintah hanya dua tahun (392-394 Masehi).

"Ini adalah penemuan arkeologi yang besar, karena sangat jarang untuk dapat mempelajari seluruh endapan moneter kuno dalam konteks arkeologinya," kata para peneliti INRA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koin yang ditemukan dibuat antara 364 Masehi sampai 408 Masehi. Jika dikonversi, kini total nilai koin-koin itu mencapai USD 322.000 atau sekitar Rp 5,2 miliar.

Penemuan koin-koin emas itu berawal dari dua orang arkeolog amatir yang menemukan koin emas di ladang yang berdekatan pada 2019. Karena menyadari koin yang mereka temukan bukan koin biasa, mereka menghubungi pihak berwenang, kemudian penggalian profesional dimulai pada 2020.

ADVERTISEMENT

Para arkeolog terus menggali situs tersebut selama 4 tahun berturut-turut. Arkeolog dibantu oleh Layanan Pembuangan Bom Angkatan Darat Luksemburg karena mereka juga menemukan amunisi dari Perang Dunia II.

Harta karun itu ditemukan di dekat kaki menara benteng Romawi kuno yang dulu digunakan untuk pengintaian militer. Gambar pemimpin Romawi dalam koin cukup menggambarkan kondisi politik saat itu.

Kaisar Eugenius adalah yang paling menonjol, karena memiliki pemerintahan yang sangat singkat tapi sarat konflik. Eugenius diproklamasikan oleh Jenderal Arbogast yang berkuasa sebagai kaisar Kekaisaran Romawi Barat setelah kematian misterius Kaisar Valentinian II.

Saat itu, Eugenius mencoba memulihkan unsur-unsur tradisi pagan Romawi. Ia juga menikmati dukungan dari kaum bangsawan Barat sebagai seorang kaisar.

Namun tak lama menduduki kursi kaisar, pemerintahan Eugenius ditentang oleh Kaisar Romawi Timur, Theodosius I yang beragama kristen. Hal ini memicu terjadinya Pertempuran Frigidus pada 394 M, yang mengakibatkan kekalahan sekaligus eksekusi bagi Eugenius.

Meski begitu, koin-koin pada pemerintahan dia tetap menjadi peninggalan paling langkah. Hal itu karena hanya ada pada pemerintahan yang sangat singkat.

Selain tumpukan koin, di situs itu juga ditemukan sisa-sisa benteng dan beberapa makam di dekatnya. Penemuan ini memberi informasi tentang pertahanan perbatasan Kekaisaran Romawi di Gallia Belgica, wilayah yang meliputi Luksemburg saat ini.

Koin emas yang masing-masing seberat 4,5 gram itu berfungsi sebagai mata uang stabil yang diperkenalkan pada abad ke-4. Kondisi koin yang masih baik dan bernilai historis, terutama koin yang dikeluarkan Eugenius, menjadikan koin itu bernilai numismatik.

Penemuan tumpukan koin itu menjadi bukti perubahan geopolitik dan budaya di akhir Kekaisaran Romawi. Hal ini juga membuktikan peningkatan pengaruh Jermanik, seperti pengaruh kaum Frank.

Nilai harta karun tersebut telah dikompensasikan kepada pemilik tanah sesuai dengan undang-undang warisan budaya Luksemburg. Sementara untuk koin-koin dan artefak yang ditemukan menjadi studi dan konservasi lebih lanjut.

Sementara itu, INRA bermaksud untuk menerbitkan hasil penelitiannya di salah satu jurnal ilmiah.




(asm/ata)

Hide Ads