.webp)
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Fadjry Djufry pengganti Zudan Arif Fakrulloh sudah tiba di Makassar hari ini. Fadjry langsung berkantor dan menggelar rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel.
Fadjry tiba di Makassar sekitar pukul 11.30 Wita usai dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jakarta, Selasa (7/1). Dari bandara, Fadjry menyempatkan diri untuk ziarah ke makam orang tuanya di TPI Panaikang sebelum menuju ke Kantor Gubernur Sulsel.
"Tadi tiba setengah 12 disambut di bandara, ada Panglima, Kapolda, Lanud, dan ada Ketua DPRD. Setelah itu saya sempat mampir ke kuburan orang tua. Kemudian ke sini (kantor gubernur) koordinasi dengan Pak Sekda dan kepala OPD," kata Fadjri kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (8/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadjry mengaku masih akan berkoordinasi lebih lanjut mengenai apa saja yang bisa dikerjakan di Sulsel. Dia mengatakan akan melakukan akselerasi.
"Insyaallah kita akan lakukan akselerasi," ucapnya.
Di sisi lain, Fadjry juga mengungkapkan bahwa dirinya akan langsung menempati Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel mulai hari ini. Ia akan menggelar silaturahmi bersama anak panti asuhan di rujab.
"Hari ini saya langsung nginap di rujab. Nanti kita panggil anak-anak panti asuhan untuk silaturahim," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengungkap pertimbangan Presiden Prabowo Subianto yang menunjuk Fadjry Djufry sebagai Pj Gubernur Sulsel. Selain sebagai putra daerah asal Sulsel, Fadjry juga dinilai berpengalaman di bidang pertanian.
"Dengan pengalaman-pengalaman Bapak (Fadjry), apalagi Bapak juga putra daerah, Bapak Presiden sudah memberikan kepercayaan ketika Kepres dibacakan dan acara formal kita sudah laksanakan dan Alhamdulillah sudah selesai berjalan," ujar Tito dalam sambutannya dalam tayangan YouTube Kemendagri, Selasa (7/1).
Fadjry diharapkan mampu mempercepat program nasional swasembada pangan. Apalagi Sulsel sebagai salah satu daerah yang menjadi lumbung pangan Indonesia.
"Mulai dari masalah swasembada pangan dan itu salah satu pertimbangan bapak dipilih karena memang Sulawesi Selatan itu salah satu lumbung pangan Indonesia," katanya.
"Pengalaman bapak dan kemampuan bapak di bidang pertanian kita harapkan bisa mempercepat program-program untuk Swasembada pangan menunjang pangan Indonesia," tambah Tito.
(asm/hmw)
