Kejati Sulsel Kawal Pembangunan Bendungan Jenelata Gowa Rampung 2028

Kejati Sulsel Kawal Pembangunan Bendungan Jenelata Gowa Rampung 2028

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 07 Jan 2025 13:00 WIB
Kepala Kejati Sulsel Agus Salim saat meninjau Bendungan Jenelata Gowa.
Foto: Kepala Kejati Sulsel Agus Salim saat meninjau Bendungan Jenelata Gowa. (dok. Kejati Sulsel)
Gowa -

Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) siap mengawal pembangunan Bendungan Jenelata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Proyek strategis nasional tersebut ditargetkan rampung 2028 mendatang.

Kepala Kejati Sulsel Agus Salim mengatakan siap membantu Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) dalam percepatan investasi proyek itu. Dia menilai bendungan ini bisa memperkuat ketahanan pangan Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, ada misi untuk menghadirkan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Pembangunan Bendungan Jenelata ini ada irisannya dengan dua poin tersebut," kata Agus Salim dalam keterangannya dikutip, Selasa (7/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus Salim pun telah meninjau progres Bendungan Jenelata pada Senin (6/1). Dia berharap data teknis terkait kebutuhan lahan yang harus dibebaskan juga dikoordinasikan ke Jaksa Pengacara Negara (JPN).

Hal tersebut untuk memudahkan dan mencari solusi penyelesaian proses pembebasan lahan. Dia berharap proyek tersebut berjalan lancar agar sesuai dengan target.

ADVERTISEMENT

"Untuk itu kita harus memastikan pembangunan berjalan dengan baik," kata Agus Salim.

Sementara itu, Kepala BBWS-PJ Suryadarma mengapresiasi dukungan Kejati Sulsel. Kejati Sulsel lewat Satgas Percepatan Investasi dianggap sangat membantu kelancaran proyek tersebut.

Sejauh ini, pembayaran pembebasan lahan tahap 3 ini baru saja diselesaikan pada 3 Januari 2025. Totalnya ada 72 petak dengan luas lahan 19 hektare lebih yang dibebaskan dengan nilai Rp 52 miliar.

BBWS-PJ bersama kontraktor pelaksana berharap dukungan Kejaksaan lagi untuk pembebasan tahap 4. Luas lahan tahap 4 yang mesti dibebaskan sekitar 34,34 hektare dengan rinciannya untuk lahan konstruksi 25,84 hektare dan akses jalan menuju pengambilan bahan quary sekitar 8,5 hektare.

"Berkat Satgas Percepatan Investasi yang beliau gagas, kami berhasil menyelesaikan pembayaran lahan tahap 3 akhir tahun 2024. Lahan ini sangat krusial, karena menjadi area pembangunan bendungan," tutur Suryadarma.

Diketahui, Bendungan Jenelata dianggarkan sebesar Rp 4,15 triliun yang bersumber dari APBN dan Loan Cexim Bank Tiongkok. Bendungan Jenelata akan dibangun dengan tipe CFRD (Concrete Face Rockfill Dam) dengan tinggi 62,8 meter.

Bendungan ini ke depan memiliki tampungan normal 223,6 juta meter kubik air dan luas area genangan hingga 12,20 kilometer persegi. Bendungan Jenelata memiliki beberapa manfaat, di antaranya mereduksi banjir periode ulang 50 tahun dari 1.800 meter kubik perdetik menjadi 686 meter kubik per detik.

Selain itu menyediakan air baku sebesar 6,05 meter kubik perdetik, menyediakan air untuk irigasi seluas 26.773 hektar dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 7 megawatt.

"Saat ini progress pengerjaan fisik Bendungan Jenelata sudah mencapai 7,465 persen. Rencananya pembangunan akan selesai pada tahun 2028 mendatang," jelasnya.




(sar/asm)

Hide Ads