Kisah Pohon Ginkgo Biloba yang Selamat dari Bom Hiroshima

Kisah Pohon Ginkgo Biloba yang Selamat dari Bom Hiroshima

Tim detikInet - detikSulsel
Selasa, 07 Jan 2025 19:00 WIB
Pohon Ginkgo
Pohon Ginkgo biloba. Foto: Wikipedia
Jakarta -

Enam pohon Ginkgo biloba berhasil selamat dari bom nuklir 'Little Boy' yang meledak di Hiroshima, Jepang pada tahun 1945. Fosil hidup itu berasal dari 290 juta tahun yang lalu pada periode Permian.

Dilansir detikINET mengutip GeoTV, saat ledakan bom Hiroshima terjadi lonjakan suhu hingga 3.870 Celcius yang meluas hingga 3,2 km dari titik ledakan. Saat itu, bangunan meleleh dan kota berubah menjadi abu.

Namun ajaibnya, enam pohon Ginkgo biloba yang berdiri sekitar 1 km dari pusat ledakan berhasil selamat. Meski daun dan ranting fosil hidup itu hangus akibat ledakan, pohon itu hidup kembali dalam beberapa bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi pohon itu, ledakan bom nuklir bukan menjadi masalah yang mengancam hidup. Sejak saat itu, pohon Ginkgo biloba menjadi terkenal dan mendapat julukan sebagai fosil hidup.

Diketahui, Ginkgo biloba disebut sebagai fosil hidup karena pohon itu berasal dari periode Permian, 290 juta tahun lalu. Periode ini merupakan periode kepunahan massal yakni 96% dari semua spesies laut dan sekitar tiga dari spesies daratan mati, hutan-hutan musnah, dan tidak hidup kembali hingga 10 juta tahun kemudian.

ADVERTISEMENT

Sementara periode Permian-Trias adalah satu-satunya yang mengakibatkan sejumlah besar spesies serangga punah. Evolusi pada periode itu sangat berat sehingga membutuhkan 4-8 juta tahun bagi ekosistem laut untuk pulih.

Periode ini terjadi sebelum dinosaurus ada di bumi. Namun berbeda dengan Ginkgo biloba yang bertahan dan tetap sama dengan struktur daun berbentuk kipas.

Fosil hidup ini berkembang biak di seluruh Laurasia, anak benua utara, selama jutaan tahun. Bahkan hingga periode kepunahan Cretaceous-Paleogen yang memusnahkan dinosaurus, Ginkgo biloba tetap bisa bertahan.

Pada akhir Pleistosen, Ginkgo biloba terisolasi di China dan hampir mengalami kepunahan. Namun mereka bisa melalui itu dengan ketahanan dan juga bantuan dari manusia.

Pohon itu diduga telah punah di alam liar hingga abad ke-20, namun ditemukan kembali di daerah terpencil China. Para peneliti menduga bibit Ginkgo biloba diawetkan oleh para Biksu Buddha.

Diketahui saat ini fosil hidup yang berasal dari ratusan juta tahun itu tersebar di seluruh dunia. Pohon itu ditanam di jalan-jalan kota, taman, dan beberapa tempat lain.

Kemampuan fosil hidup itu dianggap bisa mentoleransi racun lingkungan yang terbukti dari bertahannya pohon itu dari ledakan nuklir. Hal ini menjadi sangat penting saat ini, yakni manusia menghadapi pencemaran polusi, hama, dan cuaca buruk.




(asm/hmw)

Hide Ads