Bom Atom Hiroshima Lelehkan Semua, Kecuali Pohon Ini

Bom Atom Hiroshima Lelehkan Semua, Kecuali Pohon Ini

Rachmatunnisa - detikJabar
Sabtu, 11 Jan 2025 22:30 WIB
Showa Kinen Park di Tokyo menawarkan pemandangan daun ginkgo yang berubah warna. Jalur pejalan kaki dihiasi daun kuning, menciptakan suasana mempesona.
Keindahan Daun Kuning di Showa Kinen Park Tokyo (Foto: REUTERS/Issei Kato)
Bandung -

Pohon Ginkgo biloba menjadi salah satu makhluk hidup yang bertahan dari ledakan dahsyat, bom nuklir 'Little Boy' yang meratakan Hiroshima, Jepang.

Enam pohon yang terdiri berdiri di sekitar satu KM dari pusat ledakan itu selamat, walau saat ledakan suhu melonjak hingga 870 Celcius lebih dari titik nol hingga sejauh 3,2 km. Bahkan bangunan pun meleleh dan kota berubah menjadi abu saat api berkobar di Hiroshima.

Memang daun-daun dan ranting pepohonan itu berguguran, tetapi keenam pohon itu kembali hidup dalam beberapa bulan. Ledakan hanyalah salah satu, fenomena yang harus dihadapi dari jutaan masalah yang dihadapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak itu, kisah Ginkgo biloba yang tetap hidup setelah bom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki menjadi terkenal. Pohon-pohon ini juga disebut sebagai fosil hidup.

Alasan menyebut Ginkgo biloba sebagai fosil hidup adalah karena pohon itu berasal dari 290 juta tahun yang lalu pada periode Permian, periode kepunahan massal yang sangat parah hingga mengakibatkan 96% dari semua spesies laut dan sekitar tiga dari empat spesies di daratan mati, hutan-hutan musnah dan tidak hidup kembali hingga 10 juta tahun kemudian.

ADVERTISEMENT

Mendahului Masa Dinosaurus

Dari lima kepunahan massal, Permian-Trias adalah satu-satunya yang mengakibatkan sejumlah besar spesies serangga punah. Evolusinya begitu berat sehingga butuh waktu empat hingga delapan juta tahun bagi ekosistem laut untuk pulih.

Periode ini bahkan mendahului masa ketika dinosaurus menjelajahi Bumi. Ginkgo biloba bertahan dan tetap sama selama ribuan tahun dengan struktur daun berbentuk kipas.

Mereka berkembang biak di seluruh Laurasia, anak benua utara, selama jutaan tahun hingga kepunahan Cretaceous-Paleogen yang memusnahkan dinosaurus.

Tanaman herbal Ginkgo bilobaTanaman herbal Ginkgo biloba Foto: Getty Images/WebSubstance

Banyak spesies yang punah, tetapi Ginkgo tetap kuat. Pada akhir Pleistosen, mereka terisolasi dari populasi di China. Mereka bisa saja menghadapi kepunahan, tetapi mereka diselamatkan karena ketahanan mereka, dan yang mengejutkan, manusia membantu mereka mengatasi tantangan tersebut.

Fosil hidup tersebut diduga telah punah di alam liar hingga awal abad ke-20, tetapi ditemukan berkembang biak ketika populasi kecilnya ditemukan kembali di daerah terpencil di China. Para peneliti berspekulasi bahwa mereka diawetkan oleh para biksu Buddha.

Tersebar di Seluruh Dunia

Saat ini, pohon yang telah melewati Zaman Es, kepunahan massal, dan ribuan perubahan lingkungan yang dialami Bumi ini tersebar luas di jalan-jalan kota, taman, dan beberapa tempat lain di seluruh dunia.

Kemampuan mereka menoleransi racun lingkungan, terutama dari sesuatu yang mematikan seperti bom nuklir, sangat penting di dunia yang sangat tercemar oleh polusi, hama, dan cuaca buruk di zaman sekarang.

Artikel ini telah tayang di detikINET

(rns/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads