Warga di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan kelangkaan dan mahalnya tabung LPG 3 kilogram. Harga di pangkalan mencapai Rp 25 ribu, bahkan di pengecer sampai Rp 38 ribu per tabungnya.
"Sampai Rp 35.000 ada bahkan jual Rp 38.000, kalau di pangkalan itu yang dulunya Rp 23.000 sekarang sampai Rp 25.000," kata seorang warga bernama Ita kepada detikSulsel, Kamis (2/1/2024).
Ita mengatakan kelangkaan tersebut terjadi di beberapa daerah, seperti di Kecamatan Tomoni, Kecamatan Mangkutana, Kecamatan Wotu dan Kecamatan Tomoni Timur. Kata Ita, kelangkaan tersebut telah terjadi sejak Oktober 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lama sekali mi langkah itu, cuma barusan begini sekali yang di mana-mana susah. Kemudian mahal sekali, pangkalan saja harga Rp 25.000 baru wilayah di Palopo itu Rp 20.000 ji paling mahal," keluhnya.
Ita sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya hal tersebut tidak pernah menjadi perhatian oleh pemerintah dan pihak Pertamina.
"Kita di sini ini semua produk Pertamina sulit, mau Solar, mau Pertalite, apalagi LPG. Tidak bisa maki dapatkan kalau bukan di pengecer pinggir jalan dengan harga mahal," bebernya.
"Baru itu yang nabawa orang ke Morowali na jual dengan bahasa uang matekke (banyak) seolah dibiarkan saja terus menerus, kita di sini kodong susah," tambahnya.
Sementara itu, seorang pemilik pangkalan berinisial SL mengaku mahalnya harga LPG 3 Kg disebabkan minimnya pasokan. SL mengaku terpaksa harus menaikkan harga di atas HET karena harga yang dibelinya dari agen Pertamina juga tinggi.
"Beda-beda (harganya), karena ada jatah tetap, sama jatah lemparan, nah ini jatah lemparan biasa yang agak mahal, karena beda hargai," kata SL kepada detikSulsel, Kamis (2/1).
SL mengaku menjual tabung gas LPG 3 kg dengan harga Rp 23.000 per tabung. Dia menyebut banyak pangkalan yang menjual langsung tabung gasnya ke Morowali, sehingga membuat pasokan di Lutim langka.
"Dalam seminggu itu 3-4 kali datang dari agen. Saya di masyarakat semua ji kujual, itu yang lari ke Morowali bebas terus ji dia," ucapnya.
Humas Pertamina Patra Niaga Sulawesi Romi Bahtiar mengaku akan menindak pangkalan LPG yang menjual harga di atas HET. Namun Romi tidak menjelaskan terkait kuota LPG 3 Kg di Luwu Timur.
"Kami berikan tindakan pangkalan-pangkalan yang nakal melalui agen," singkatnya.
(ata/hmw)