Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding menuai sorotan setelah mangkir dari panggilan polisi terkait kasus sindikat uang palsu yang beroperasi di UIN Alauddin Makassar. Annar Sampetoding kian menyita perhatian setelah namanya ternyata masuk daftar tim pemenangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) di Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.
Dilihat pada situs resmi KPU Sulsel, Rabu (25/12/2024), nama Annar Sampetoding tercantum dalam SK Tim Pemenangan ASS-Fatma Nomor: IST/KPTS/ANDALAN-HATI/IX/2024. Dia termasuk dalam 26 orang dewan penasehat dalam SK tersebut. Juru Bicara Tim ASS-Fatma, Muhammad Ramli Rahim pun telah buka suara terkait Annar Sampetoding.
"Selama masa kampanye bahkan sebelum pencalonan hingga penetapan KPU, saya tidak pernah melihat dan mendengar Andi Annar Sampetoding terlibat dalam pemenangan atau kampanye Andalan Hati," ujar Ramli kepada detikSulsel, Rabu (25/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramli juga menyangkali nama Annar tercatat dalam dokumen tim pemenangan. Ramli memastikan Annar bukan bagian dalam tim pemenangan.
"Saya juga tidak pernah melihat dokumen apapun yang menyatakan bahwa Annar S Sampetoding adalah tim pemenangan Andalan Hati (ASS-Fatma). Jadi secara the jure dan the facto, saya tidak pernah tahu keterlibatan Annar S Sampetoding bahkan merasakannya pun tidak," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS disebut-sebut turut terlibat dalam kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Annar sendiri mangkir dari panggilan penyidik Polres Gowa.
"Pak ASS itu kita panggil, namun tidak datang," ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak kepada detikSulsel, Rabu (25/12).
Penyidik melayangkan surat panggilan kepada Annar untuk menjalani pemeriksaan di Polres Gowa pada Senin (23/12) lalu. Namun dia tidak hadir pada waktu pemeriksaan yang telah dijadwalkan.
"Pada hari Senin yang bersangkutan tidak hadir. Berarti kita layangkan lagi panggilan kedua," katanya.
(hmw/asm)