Petugas Ungkap Modus-Jalur Penyelundupan Burung Endemik Papua ke Filipina

Petugas Ungkap Modus-Jalur Penyelundupan Burung Endemik Papua ke Filipina

Paulus Pulo - detikSulsel
Rabu, 11 Des 2024 16:00 WIB
Momen 148 burung endemik Papua dilepasliarkan di Kampung Adat Malasigi, Sorong. Dokumen Istimewa
Foto: Momen 148 burung endemik Papua dilepasliarkan di Kampung Adat Malasigi, Sorong. Dokumen Istimewa
Sorong -

Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat, mengungkap modus penyelundupan 148 burung endemik Papua. Praktik penyelundupan biasanya melalui jalur laut.

"Setiap praktik penyelundupan satwa secara ilegal ke luar Papua biasanya lewat laut. Modus penyelundupan satwa endemik Papua ini sekarang dari kapal ke kapal dan dibawa ke pelabuhan luar Papua," ujar Kepala Kantor BBKSDA Papua Barat Johny Santoso dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).

Santoso mengatakan, para pelaku berkunjung ke Raja Ampat atau wilayah lain di Papua dan membawa satwa tersebut lewat kapal ke luar daerah. Dia menyebut, pelaku penyelundupan sudah profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku telah profesional sehingga selama beraksi bisa lepas dalam pantauan petugas di pelabuhan dan kapal," terangnya.

BBKSDA Papua Barat mengamankan 148 satwa endemik Papua berjenis burung Kaka Tua, Kasturi Kepala Hitam, Nuri-bayan, hingga burung Perkici Pelangi. Satwa tersebut berhasil digagalkan Yayasan Konservasi Paruh Bengkok dari Filipina.

ADVERTISEMENT

"Satwa-satwa tersebut diambil dari Papua melalui jalur laut, dibawa ke Bitung dan diselundupkan hingga masuk ke Filipina. Satwa ini tidak menutup kemungkinan bisa jadi diambil dari wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya," kata Koordinator Yayasan Konservasi Paruh Bengkok Angela D'Alessio.

Diberitakan sebelumnya, BBKSDA Papua Barat melepasliarkan 148 burung endemik Papua yang diselundupkan ke Filipina. Ratusan burung endemik itu dilepasliarkan di Kampung Adat Malasigi, Distrik Klayili, Kabupaten Sorong.

"Satwa yang dilepas di Kampung Adat Malasigi ialah hasil sitaan di Filipina dan merupakan endemik Papua," ujar Johny Santoso kepada wartawan, Rabu (11/12).




(ata/asm)

Hide Ads