Alasan Mengapa Manusia Susah Tidur di Tempat Baru

Alasan Mengapa Manusia Susah Tidur di Tempat Baru

Tim detikEdu - detikSulsel
Senin, 09 Des 2024 20:30 WIB
Ilustrasi insomnia bergadang
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen
Jakarta -

Tidur di malam hari bagi manusia membuat sel-sel tubuh beregenerasi dan menggantikan bagian yang rusak. Akan tetapi, meskipun dilakukan setiap malam atau siang, beberapa orang mengalami kesulitan tidur ketika berada di tempat baru.

Dilansir dari detikEdu, dalam sebuah penelitian di jurnal Current Biologi pada 2016, Ilmuwan dari Universitas Brown mengungkap penyebab susah tidur di tempat baru khususnya pada malam pertama. Kondisi ini terjadi karena otak kita waspada atau kewaspadaan konstan.

Uniknya, hal ini terjadi tidak hanya pada manusia. Kewaspadaan yang tidak berubah ini ternyata juga terjadi pada hewan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari Mental Floss, para ilmuwan kebingungan mengapa hewan juga melakukan hal serupa. Karena akan sangat merepotkan bagi seekor hewan untuk tidak terjaga dalam beberapa jam setiap hari.

Beberapa hewan mengembangkan kemampuannya terkait tidur ketimbang hidup tanpa istirahat. Seperti lumba-lumba hidung botol, singa laut, dan paus beluga, bisa tertidur hanya dengan satu mata terbuka.

ADVERTISEMENT

Hal ini disebut dengan praktik tidur gelombang lambat unihemispheric atau unihemispheric slow-wave sleep (USWS). Proses ini memungkinkan hanya separuh otak tidur pada satu waktu.

Tidak hanya pada hewan laut, hal serupa juga terjadi pada segerombolan bebek. Saat segerombolan bebek tengah tertidur, bebek di ujung barisan akan membuka mata mereka.

Kondisi ini terjadi ketika belahan otak masih terjaga. Mereka tetap bisa melihat predator yang mendekat dan memicu alarm di otak sehingga bebek bisa melakukan sebelum predator datang.

Kemampuan ini sangat berguna untuk makhluk hidup. Uniknya, peneliti juga menemukan USWS pada manusia yang mereka sebut sebagai USWS lite.

Penyebab Manusia Susah Tidur di Tempat Baru

Saat tidur di tempat baru, secara otomatis otak manusia menganggap ruangan tersebut sebagai sesuatu yang berbahaya. Kondisi ini dikenal sebagai first-night effect (FNE) atau efek malam pertama.

Peneliti melakukan eksperimen dengan merekrut 35 relawan yang sehat untuk mengetahui penyebab mengapa FNE bisa terjadi. Mereka kemudian dibawa ke laboratorium tidur selama 2 malam dengan jarak 1 minggu istirahat.

Selama penelitian dilakukan, relawan menggunakan alat yang mampu mengukur detak jantung, kadar oksigen dalam darah, pernapasan, gerakan mata dan kaki. Serta alat yang mampu mengukur aktivitas di kedua sisi otak.

Peneliti fokus pada aktivitas gelombang lambat/slow-wave activity (SWA), yakni perilaku otak yang mampu menunjukkan seberapa dalam seseorang tidur. Mereka mengamati SWA di empat jalur otak yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan di antara dua belah otak. Pada malam pertama, subjek penelitian menunjukkan lebih banyak kewaspadaan di belahan otak kiri mereka.

Umumnya otak kiri lebih sensitif terhadap suara-suara aneh yang dinilai mengancam. Lalu penelitian serupa kembali dilakukan seminggu kemudian.

Hasilnya, ditemukan lebih banyak simetri dalam aktivitas otak subjek penelitian. Ini menjadi bukti jika mereka telah terbiasa dengan lingkungan tempat tidurnya, dan tidak ditemukan SWA di kedua bagian otak.

Salah satu peneliti, Yuka Sasaki menyebut jika hasil penelitian ini sangat menarik. Ia berpendapat jika otak manusia mungkin memiliki sistem yang mirip dengan otak paus dan lumba-lumba.

Sasaki mengungkap jika USWS mungkin tidak terjadi bagi mereka yang sudah terbiasa bepergian. Karena hal ini secara tidak sadar melatih otak untuk melewati fase FNE.

"Otak kita sangat fleksibel. Jadi orang yang sering berada di tempat baru belum tentu memiliki kualitas tidur yang buruk secara teratur," jelasnya.

Walaupun penelitian ini telah dilakukan, diperlukan penelitian lebih lanjut di masa mendatang. Utamanya yang mencakup upaya menghilangkan FNE sehingga orang bisa tidur malam pertama di tempat baru akan jauh lebih baik.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads