Cerita Pria di China 32 Tahun Alami Depresi-Insomnia Usai Dimarahi Bos

Cerita Pria di China 32 Tahun Alami Depresi-Insomnia Usai Dimarahi Bos

Tim detikHealth - detikSulsel
Kamis, 28 Nov 2024 18:00 WIB
ilustrasi pria depresi
Ilustrasi. Foto: thinkstock
Jakarta -

Pria bermarga Wang (70) di China mengalami depresi dan kesulitan untuk tidur alias insomnia selama puluhan tahun. Salah seorang dokter yang menanganinya menyebut jika hal ini terjadi setelah dia dimarahi atasannya.

Dilansir dari detikHealth, kondisi yang menimpa pria tersebut, berawal dari sebuah peristiwa yang pernah terjadi 32 tahun silam. Waktu itu, ia disalahkan secara sepihak oleh atasannya di tempat kerja yang menimbulkan ia depresi berkepanjangan.

"Itu bukan kesalahan saya, tetapi atasan tetap menghukum saya. Saya marah karenanya sejak saat itu," ujar Wang yang dikutip dari South China Morning Post.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah itu sangat membebani pikiran saya. Sejak saat itu, saya bergantung pada obat untuk tidur, ingatan semakin memburuk, serta sering pusing dan sakit kepala," lanjutnya.

Selama beberapa tahun, Wang menjalani kehidupannya dengan berobat ke enam rumah sakit. Sayangnya, hasil pengobatannya itu tidak memberikan efek yang besar terhadap kesehatannya.

ADVERTISEMENT

Ia kemudian mencari akupuntur di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China di Provinsi Henan. Dokter yang merawatnya, Dr Niu Chaoyang melakukan akupuntur pada banyak titik di otak Wang.

Dia menyebut jika insomnia dan depresi yang terjadi selama bertahun-tahun menyebabkan hadirnya penyakit Parkinson pada Wang. Penyakit ini terjadi ketika kondisi otak degeneratif yang ditandai dengan tremor, lambatnya pergerakan dan masalah imunitas yang sering menghantui lansia.

Parkinson disebabkan oleh tidak adanya penghasil dopamin dalam otak, yang dapat mempengaruhi perubahan genetik dan juga faktor lingkungan. Hingga sekarang, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

Salah satu hal yang disarankan oleh Dr. Niu adalah mengurangi pikiran berlebihan sebelum tidur. Wang pun berusaha untuk mengikutinya dengan mulai melepaskan rasa kesalnya dan melakukan rangkaian perawatan akupuntur.

Wang mulai merasa bisa tertidur beberapa jam tanpa obat setelah lebih dari 20 hari melakukan terapi. Selain itu, ia akhirnya bisa merasakan banyak peningkatan terhadap kesehatannya.




(asm/hsr)

Hide Ads