Warga Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo mengeluhkan air PDAM Pohuwato yang kotor berwarna cokelat hingga bercampur lumpur. Kondisi ini telah dialami warga dalam seminggu terakhir.
"Ya, sebenarnya hampir (dua minggu) setiap hari air bersih (PDAM) ini kabur warna cokelat, namun kali ini lebih parah sudah dipenuhi dengan lumpur," kata Juliane Rambi, warga Desa Telaga Biru, Kecamatan Popayato kepada detikcom, Minggu (1/12/2024).
Kondisi ini membuat warga terpaksa harus merogoh kocek lebih untuk membeli air bersih. Bahkan tidak sedikit warga mulai terserang penyakit kulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua masyarakat disini mengeluhkan air. Biasanya kalau satu hari bersih besok hingga tiga hari ke depan kabur (cokelat) makanya kita harus beli pesan air," ujar dia.
"(Kami semua) mengalami gatal-gatal di badan. Mungkin karena air kabur itu di gunakan untuk mandi," ungkapnya.
Terkait itu, Dirut PDAM Tirta Moolangi Pohuwato, Hairudin Usman mengaku sedang ada kegiatan. Dia mengarahkan stafnya untuk memberikan keterangan.
"Ya, saya masih ada kegiatan di luar daerah. Saya sudah arahkan ke staf saya," kata Hairudin.
Sementara, staf PDAM Tirta Moolango Pohuwato Afni Iskandar mengatakan air berwarna cokelat diakibat aktivitas pertambangan emas ilegal. Pihaknya pun sudah turun ke masyarakat untuk memberikan informasi.
"Itu, akibat aktivitas tambang (ilegal) menggunakan alat berat menjadikan kualitas air masuk ke bak reservoir sudah berupa lumpur. Sehingga bahan kimia pengolahan air pun tidak mampu lagi mengatasi kondisi itu," kata Afni.
(ata/asm)