Kepala SD di Gorontalo Bantah Dugaan 5 Siswa Lecehkan Temannya di Kelas

Gorontalo

Kepala SD di Gorontalo Bantah Dugaan 5 Siswa Lecehkan Temannya di Kelas

Apris Nawu - detikSulsel
Jumat, 15 Nov 2024 15:40 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual
Foto: iStockphoto
Gorontalo -

Kepala sekolah SD Telaga Jaya berinisial EA di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, membantah kasus dugaan pelecehan dan bullying yang dilakukan 5 siswa terhadap temannya di dalam kelas. Kasus dugaan pelecehan ini mencuat dari keterangan orang tua korban.

"Tidak benar, perlu kami sampaikan informasi yang beredar tidak benar dan tidak seperti itu ceritanya, itu informasi sudah berlebihan," ujar EA saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (15/11/2024).

EA menyebut siswanya masih dibawa umur sehingga tidak mungkin melakukan tindakan asusila. Dia pun menegaskan tuduhan terhadap lima siswanya tidak benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini siswa-siswa tidak ada yang melakukan pelecehan mereka ini masih dibawa umur. Mereka tidak pernah melakukan pelecehan sebagaimana dituduhkan," katanya.

Dia menuturkan luka yang dialami korban seperti yang diadukan orang tuanya tidak benar. Dia juga menegaskan bahwa persoalan di dalam sekolah akan diselesaikan di internal sekolah.

ADVERTISEMENT

"Itu bukti-bukti (tanda kuku cakaran) yang sempat beredar tidak benar. Ada juga katanya memegang tangan si anak ini tidak benar kejadian itu," terangnya.

"Itu juga tidak benar, Kami mau kejadian apapun itu yang terjadi di sekolah harus kami selesaikan dulu secara internal sekolah," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, siswi SD berusia 11 tahun di Kabupaten Gorontalo, diduga menjadi korban perundungan atau bullying oleh 5 teman laki-lakinya. Korban juga diduga mengalami tindak pelecehan di dalam kelas.

"Yang melecehkan anak saya teman satu kelas, masih di bawah umur laki-laki yang lima orang. Ini anak saya pernah di-bully juga di sekolah, mereka ancam dipukul," kata ibu korban, MI (32) saat dikonfirmasi detikcom, Senin (11/11).

Dugaan pelecehan itu terjadi di salah satu SD di Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo pada Kamis (7/11) sekitar pukul 11.40 Wita. Kejadian tersebut berawal saat korban berada di dalam kelas bersama bersama tiga teman perempuannya.

"Kemarin itu sebelum salat, kebetulan anak saya ini tidak bawa alat salat. Tapi laki-laki yang orang ini sudah menunggu di ruangan kelas 5," terangnya.

Saat itu, kata MI, anaknya didorong di dalam kelas. Para pelaku juga meminta ketiga teman perempuan anaknya untuk keluar dari kelas.

"Pintu mereka tutup rapat dengan kursi. Satu orang ini menjaga pintu, sementara empat orang sudah membuka celananya sampai di paha," pungkasnya.




(hsr/sar)

Hide Ads