Penyebab Populasi Unta di Australia Lebih Banyak Dibanding Arab

Penyebab Populasi Unta di Australia Lebih Banyak Dibanding Arab

Tim detikEdu - detikSulsel
Kamis, 14 Nov 2024 22:30 WIB
Susu Unta Liar di Australia Akan Dijual Jadi Susu Formula Bayi
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Unta merupakan hewan yang identik dengan kawasan Arab atau Timur Tengah. Meskipun begitu, faktanya populasi unta liar saat ini paling banyak ditemukan di Australia.

Dilansir dari detikEdu, populasi unta yang sangat banyak di Australia disebabkan karena dahulu, puluhan ribu unta pernah diekspor dari kawasan Timur Tengah. Populasinya meledak karena setelah dikembangbiakkan, orang-orang Australia kurang cocok dengan daging unta.

Hal inilah yang menyebabkan unta menjadi hewan yang liar. Saat ini populasi unta di Australia menjadi yang terbanyak di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari BBC, sejak tahun 1840-an hingga awal tahun 1900-an, sekitar 20.000 ribu ekor unta diimpor ke Australia dari Semenanjung Arab, Afghanistan, dan India. Pengiriman ini disertai 2.000 orang yang ahli menangani unta.

Pengiriman unta ini dilakukan dengan alasan wilayah pedalaman Australia yang sangat kering untuk perjalanan ke suatu tempat yang sangat jauh. Karenanya, dibutuhkan transportasi yang bisa membawa muatan untuk keperluan perjalanan jarak jauh di gurun gersang yang panas tersebut.

ADVERTISEMENT

Selama puluhan tahun, perawatan unta di Australia berjalan sangat baik. Bahkan memberikan kontribusi yang signifikan bagi budaya dan ekonomi masyarakat Australia di pedalaman.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, kendaraan bermotor mulai tercipta. Sekitar awal 1930-an kebutuhan unta menurun signifikan dan akhirnya dilepas ke alam liar.

Karena hal itu, beberapa dekade kemudian, populasi unta di alam liar semakin meledak. Bahkan Australia menjadi populasi unta liar terbanyak di dunia saat ini.

Rekor dunia atau Guinness World Record mencatat bahwa populasi unta terbesar di alam liar berada di gurun Australia. Diperkirakan jumlahnya mencapai lebih dari 1 juta ekor pada 2023.

Dikutip dari situs pemerintah Northern Territory, populasi unta bisa berlipat ganda setiap sembilan tahun atau lebih jika tidak dikendalikan. Populasi yang sangat banyak ini diketahui mulai membuat masyarakat sekitar merasakan dampaknya.

Walaupun dikenal sebagai hewan yang lemah lembut dan lesu. Namun unta liar di Australia dilaporkan mulai bisa 'merusak' pagar milik masyarakat pedalaman, kemudian pipa-pipa air mereka pecahkan dan sumber airnya mereka minum hingga kering.

Pada 2013, pemerintah Australia memiliki Proyek Pengelolaan Unta Liar Australia (Australian Feral Camel Management Project) yang bisa mengurangi sekitar 160.000 ekor unta. Pemerintah juga mencoba memindahkan unta ke luar benua untuk dikirim ke negara-negara yang membutuhkan.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads