Kronologi Remaja di Gorontalo Nangis di Kantor Polisi Usai Dilaporkan Ibunya

Gorontalo

Kronologi Remaja di Gorontalo Nangis di Kantor Polisi Usai Dilaporkan Ibunya

Apris Nawu - detikSulsel
Kamis, 07 Nov 2024 16:30 WIB
Viral remaja di Gorontalo menangis histeris usai dilaporkan ibu kandungnya ke polisi.
Foto: Viral remaja di Gorontalo menangis histeris usai dilaporkan ibu kandungnya ke polisi. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Gorontalo -

Remaja bernama Satrio Tomayahu (18) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, dilaporkan ibu kandungnya, Nunlawati (42) ke polisi gegara bandel. Satrio pun menangis histeris saat tiba di kantor polisi bersama ibunya.

Peristiwa itu terjadi di Kantor Polsek Dungingi, Jalan Anggur, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi pada Selasa (6/11). Momen Satrio menangis histeris di kantor polisi terekam kamera yang videonya viral di media sosial.

"Awalnya datang ibunya mengadukan yang mana anaknya ini karena nakal," kata Kapolsek Dungingi Ipda Roy Pidu kepada detikcom, Kamis (7/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polsek Dungingi yang menindaklanjuti laporan tersebut kemudian memanggil Satrio ke polisi. Satrio datang bersama ibunya.

"Kami undang lah anak tersebut untuk dimediasi dengan ibunya. Di satu sisi ibunya meminta pembinaan untuk anaknya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Roy menyebut, Roy diadukan ibunya karena tidak pernah mendengarkan perkataan orang tua. Ibu Satrio ingin anaknya dibina oleh aparat kepolisian.

"Anaknya tersebut sudah tidak mendengarkan orang tuanya dan apapun situasi di rumahnya sudah tidak ada yang didengar lagi," papar Roy.

Saat di kantor polisi, Satrio justru menangis histeris dan minta dipulangkan. Satrio memohon maaf kepada ibunya karena takut ditahan polisi.

"Dia (Satrio) menangis itu ternyata dia takut berada di kantor polisi," tambah Roy.

Namun tangisan Satrio tidak membuat niat ibunya surut agar anaknya tetap dibina. Polisi kemudian memutuskan mengamankan Satrio atas permintaan orang tuanya sendiri.

"Kami amankan 1x24 jam untuk pembinaan kepada anak tersebut dengan diberikan nasihat, gambaran sebagaimana posisi kepada anak itu. Kami tidak tahan atau kurung ini anak," ungkapnya.

"Pembinaan secara baik menerapkan pendidikan karakter supaya sikapnya berubah dan mendengarkan semua nasihat-nasihat orang tuanya," sambung Roy.

Setelah sehari semalam diamankan, Satrio pun dipulangkan pada Rabu (6/11) sore. Satrio juga sudah menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Ini anak sudah dibawa sudah dijemput oleh orang tuanya dengan dasar anaknya sudah tidak berbuat lagi kepada orang tuanya," jelasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads