Pemkab Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan maskapai Wings Air tidak menemukan kesepakatan penerbangan rute Bandara Aroeppala (Selayar)-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Makassar). Pemkab Selayar menilai penawaran Wings Air terlalu tinggi.
"Iye, (negosiasi dengan Wings Air) tidak lanjut," ujar Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Selayar Nursal Ikhsan kepada detikSulsel, Kamis (31/10/2024).
Ikhsan menuturkan Pemkab Selayar telah melakukan dua kali pertemuan dengan pihak Wings Air, baik secara langsung maupun melalui pertemuan daring. Namun, tawaran biaya dari maskapai mencapai Rp 160 juta untuk sekali perjalanan pulang-pergi (PP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mintanya terlalu besar. Mereka menawarkan harga itu, kalau tidak salah, Rp 160 juta PP (pergi pulang). Itu sudah melebihi tarif batas atas yang ditetapkan sama Menteri Perhubungan," katanya.
Ikhsan mengungkapkan penentuan tarif mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Dalam aturan itu, tarif yang ditawarkan Wings Air terlalu tinggi.
"Tarif batas atas untuk pesawat yang tipe itu (ATR 72), seingat saja, Rp 40 jutaan," ungkapnya.
Namun Ikhsan mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama baru dengan PT Lintas Megantara untuk subsidi penerbangan itu. Penjajakan kerja sama ini melibatkan maskapai penerbangan Sriwijaya Air.
"Pesawatnya itu tipenya rencana yang masuk itu Boeing 737-500. Saya kurang tahu nama pesawatnya. Operatornya adalah Sriwijaya Air," tuturnya.
Kedua belah pihak masih membahas bentuk kerja sama dan mempersiapkan rencana penandatanganan memorandum of understanding (Mou). Ikhsan pun belum memastikan kapan kerja sama ini final.
"Sebetulnya kemarin itu Pak Bupati sudah mau tanda tangan. Cuma, direktur pemasarannya masih minta waktu sampai minggu ini. Minggu depan rencananya kami ketemu lagi," imbuh Ikhsan.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Selayar Arfan Arif mengatakan peluang melanjutkan negosiasi dengan Wings Air terbilang kecil. Menurutnya, harga yang diajukan Wings Air tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Informasi dari Kepala BPKPD sudah tipis kemungkinan bisa lanjut negosiasi dengan Wings Air karena harga yang ditawarkan oleh Wings Air masih tinggi. Tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku," tuturnya.
Kendati demikian, Arfan masih optimistis rencana penerbangan subsidi Makassar-Selayar akan beroperasi sebelum tutup tahun. Apalagi, kata dia, Pemkab Selayar tengah menjajaki kerja sama dengan maskapai lain.
"Pemda masih optimis bisa ada pesawat yang terbang sebelum akhir tahun. Karena masih sedang negosiasi dengan maskapai penerbangan yang lain," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Selayar dalam tahap negosiasi dengan maskapai Wings Air terkait skema subsidi penerbangan rute Bandara Aroeppala-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Pemerintah dan maskapai mengkaji penerapan block seat atau revenue sharing.
"Pemerintah daerah memberikan subsidi ke maskapai. Mungkin sistem block seat atau target revenue. Itu yang lagi dibahas," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Aroeppala, Hery Sugianto kepada detikSulsel, Rabu (16/10).
Skema block seat artinya pemerintah membeli kursi pesawat dengan kuota tertentu sehingga tingkat keterisian selalu memadai. Sementara, skema revenue sharing atau bagi hasil pendapatan dari operasional penerbangan.
(hsr/sar)