Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sedang dalam tahap pembahasan dengan maskapai Wings Air terkait skema subsidi penerbangan rute Bandara Aroeppala (Selayar)-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Makassar). Pemerintah dan maskapai mengkaji penerapan block seat atau revenue sharing.
"Pemerintah daerah memberikan subsidi ke maskapai. Mungkin sistem block seat atau target revenue. Itu yang lagi dibahas," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Aroeppala, Hery Sugianto kepada detikSulsel, Rabu (16/10/2024).
Skema block seat artinya pemerintah membeli kursi pesawat dengan kuota tertentu sehingga tingkat keterisian selalu memadai. Sementara skema revenue sharing atau bagi hasil pendapatan dari operasional penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Block seat) itu ada batasan jumlah keterisian. Misalnya, dia butuhnya 100 (seat), itu yang harus dipenuhi. Kalau target revenue, operasional itu butuhnya (biaya) berapa, itu yang dipenuhi. Ini lagi dihitung," tuturnya.
"Kita menyarankan target revenue, kita dari pihak pemerintah daerah maksudnya. Pihak bandara hanya sebatas memberikan (masukan) secara teknis operasional. Karena ini anggaran pemerintah daerah, ya, pemerintah daerah yang menyampaikan," tambah Hery.
Hery mengatakan negosiasi antara Pemkab Selayar dan Wings Air terus bergulir. Pemerintah daerah, kata dia, telah menyerahkan permohonan penawaran terkait kebutuhan operasional maskapai selama penerbangan rute Selayar-Makassar.
"Itu yang lagi kita tunggu. Kalau sudah ada kesepakatan, ya, nanti lanjut ke PKS (penandatanganan kerja sama)," ucapnya.
Namun, Hery mengakui harga yang ditawarkan Wings Air saat ini masih dianggap terlalu tinggi. Menurutnya, pemerintah daerah tengah melakukan negosiasi untuk menurunkan harga sesuai tarif yang ditetapkan pemerintah.
"Mereka (Wings Air) memberikan penawaran, setelah didalami, memang belum ada kesepakatan harga. Penawarannya memang agak terlalu tinggi. Kami masih mengacu ke tarif pemerintah. Itu yang lagi kita negosiasi ulang. Intinya kita minta turun harga," tuturnya.
Sementara, Asisten Sekretariat Daerah (Setda) Selayar, Arfan Arif membenarkan pemerintah daerah telah melakukan pertemuan dengan maskapai dan tengah dalam proses negosiasi. Menurutnya, skema subsidi masih dalam proses pengkajian.
"Mereka di maskapai rupanya sudah ada konsep yang sudah berjalan di beberapa daerah yang mereka bantu dengan penerbangan. Sementara ini masih mau dipelajari. Konsep yang mereka tawarkan ini kita sesuaikan dengan regulasi yang berlaku," bebernya.
Di sisi lain, Arfan memastikan bahwa dari segi anggaran, bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sebesar Rp 5 miliar diperkirakan cukup untuk mendukung kebutuhan subsidi penerbangan hingga akhir tahun.
"Kalau dari segi anggaran, dari bantuan Pemprov, insyaallah mencukupi untuk kebutuhan sampai dengan akhir tahun," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov Sulsel menyiapkan subsidi penerbangan sebesar Rp 5 miliar untuk rute penerbangan Selayar-Makassar. Subsidi ini diharapkan mendongkrak pariwisata di Selayar.
"Semoga dengan subsidi penerbangan ini pariwisata Kepulauan Selayar makin maju. Selayar ini sangat indah, pemandangannya bagus, masyarakatnya ramah-ramah," kata Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh dalam kunjungan kerja di Selayar, Sabtu (14/9).
(sar/asm)