Sebanyak 31 proyek pembangunan dan perbaikan jalan di Sulawesi Selatan (Sulsel) terancam molor hingga tahun 2025 karena belum turunnya anggaran Inpres Jalan Daerah (IJD). Pemprov Sulsel mengungkap belum ada kepastian pencairan anggaran dari pemerintah pusat sampai akhir Oktober 2024 ini.
"Belum ada (progres). Belum ada info karena, kan, tergantung dari pusat anggarannya. Berganti presiden ini, saya kurang tahu bagaimana kebijakan yang baru," ujar Sekretaris Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel Irawan Dermayasamin kepada detikSulsel, Rabu (30/10/2024).
Anggaran IJD di Sulsel mencakup 31 proyek pembangunan dan preservasi jalan. Rinciannya 3 proyek berstatus jalan provinsi dan 28 kabupaten/kota dengan total anggaran mencapai Rp 845,636 miliar. Proyek ini mencakup 22,09 km jalan provinsi dengan anggaran Rp 154,716 miliar dan 153,47 km jalan kabupaten/kota dengan anggaran Rp 690,920 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irawan menjelaskan Pemprov Sulsel sebelumnya telah mengajukan permohonan ulang terkait IJD ke PUPR yang prosesnya sudah sampai di Kemenkeu. Kata dia, sampai saat ini pihaknya masih menunggu respons dari kementerian.
"Iya (masih menunggu pengajuan sebelumnya). Pasti berulang ini proses. Menteri baru, apa semua, toh. Jadi, kami menunggu juga informasi ini. Kalau misalnya memang sudah ada ruang untuk IJD, ya, kita mengusul kembali," katanya.
Dengan waktu yang tersisa hanya dua bulan untuk tahun anggaran 2024, Irawan menilai tidak memungkinkan lagi bagi proyek-proyek itu dikerjakan tahun ini. Menurutnya, seluruh proyek yang diajukan sebelumnya besar kemungkinan akan menyeberang ke tahun 2025.
"Tidak (memungkinkan lagi ada pekerjaan). Kalaupun keluar uangnya, terus baru mau dilelang, masa cuma dua minggu pekerjaan? Saya rasa tidak mungkin. Mungkin tahun depan. Bergeser ke tahun depan. Kita tunggu-lah kebijakan (pusat) bagaimana," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel mengungkap anggaran IJD Rp 845 miliar tahun 2024 dari Kementerian PUPR berpotensi cair bertahap. Pencairan anggaran pembangunan jalan untuk Sulsel itu menunggu ketetapan dari Kemenkeu.
"Tahun lalu, anggaran secara bertahap. Semua kewenangan dari kementerian," ujar Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan BBPJN Sulsel Andi Any Wahyuni kepada detikSulsel, Rabu (21/8).
Any berdalih anggaran IJD 2024 sebenarnya bukan belum cair meski Pemprov Sulsel sudah menyetor pengajuan anggaran ke PUPR. Dia menuturkan, anggaran IJD memang masih menunggu penetapan dari Kemenkeu.
"Mungkin tidak tepat belum cair, tapi lebih kepada belum ada alokasi dari keputusan Kemenkeu," katanya.
Dia mengaku BBPJN Sulsel sebagai pelaksana teknis tidak bisa berbuat banyak selain menunggu keputusan dari kementerian perihal kucuran anggaran. Pihaknya pun belum mengetahui pasti kapan anggaran mulai kucur.
Berikut Daftar Jalan Proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) di Sulsel
Jalan Provinsi
- Pembangunan jalan batas Kabupaten Toraja Utara-Pantilang-Bua
3,51 km
Rp 36,375 miliar - Pembangunan jalan Tallang-Sae
15,45 km
Rp 101, 427 miliar - Preservasi jalan Lajoa-Pacongkang-Citta-batas Kabupaten Bone
3,13 km
Rp 16,913 miliar
Total
22,09 km
Rp 154,716 miliar
Jalan Kabupaten/Kota
- Preservasi jalan Punranga-Bulo-Bulo-Bacuapie-Penggalungan (Kabupaten Barru)
14,70 km
Rp 49,827 miliar - Rekonstruksi ruas Lemo-Pasaka (Kabupaten Bone)
6,40 km
Rp 29,724 miliar - Rehabilitasi jalan Ulutedong-Bonto Rannu (Kabupaten Bulukumba)
21,06 km
Rp 41,132 miliar - Preservasi jalan Enrekang-Penja (Kabupaten Enrekang)
1,8 km
Rp 7,947 miliar - Preservasi jalan Taeng Bontoala (Kabupaten Gowa)
1,12 km
Rp 2,678 miliar - Preservasi jalan Jalan Arung Matoa-Jalan Belaka (Kabupaten Gowa)
1,73 km
Rp 4,111 miliar - Preservasi jalan Tangalla-Bontomanai (Kabupaten Gowa)
0,90 km
Rp 2,546 miliar - Preservasi jalan Tamanyeleng-Benteng Somba Opu (Kabupaten Gowa)
3,40 km
Rp 8,828 miliar - Preservasi jalan Bili-Bili-Manuju-Sapaya (Kabupaten Gowa)
4,70 km
Rp 11,834 miliar - Preservasi jalan Papengkang-Bulo-Bulo-Palajau (Kabupaten Gowa)
3,94 km
Rp 6,406 miliar - Preservasi jalan Lamasi To'lemo, ruas Seriti-Salopao, ruas Salupao-Bulolondong (Kabupaten Luwu)
12,03 km
Rp 30 miliar - Preservasi jalan Pekaloa-Bantilang (Kabupaten Luwu Timur)
6,49 km
Rp 50 miliar - Preservasi jalan Baliase-Radda (Kabupaten Luwu Utara)
4,42 km
Rp 44,712 miliar - Pembangunan jalan Lambiri-Sodangan-Eno (Kabupaten Luwu Utara)
10 km
Rp 99,700 miliar - Preservasi jalan Cabella-Talamangape (Kabupaten Maros)
2,87 km
Rp 20,665 miliar - Preservasi jalan Pangaparang-Tombang (Kabupaten Pinrang)
6,36 km
Rp 25,735 miliar - Preservasi jalan ruas Mangopi-Salohe dan ruas lingkar Mangopi (Kabupaten Sinjai)
5,98 km
Rp 30,540 miliar - Preservasi jalan Malaka-Mari-Mari (Kabupaten Soppeng)
9,05 km
Rp 49,878 miliar - Preservasi jalan Billacaddi-Bontosanra (Kabupaten Takalar)
3,20 km
Rp 10,259 miliar - Preservasi jalan Jalan Y Dg Sunggu-Jalan Tisik Efendi (Kabupaten Takalar)
1,32 km
Rp 3,359 miliar - Preservasi jalan Jalan Mallappiang Dg Ma'ne-Jalan Panaikang/Bonto Rappo (Kabupaten Takalar)
2,10 km
Rp 12,845 miliar - Preservasi jalan Marinding-Ge'tengan (Kabupaten Tana Toraja)
5,10 km
Rp 17,786 miliar - Preservasi jalan Rantebua-Mongsia (Kabupaten Toraja Utara)
5,28 km
Rp 31,148 miliar - Preservasi jalan Buriko-Belawae (Kabupaten Wajo)
9,70 km
Rp 12,794 miliar - Preservasi jalan Goa Ria (Kota Makassar)
3,54 km
Rp 12,784 miliar - Preservasi jalan Borong Raya (Kota Makassar)
1,80 km
Rp 7,205 miliar - Preservasi jalan Jalan Battang-Jaya (Kota Makassar)
3,30 miliar
Rp 22,440 miliar - Preservasi jalan Jalan Tassiso (Kota Parepare)
1,20 km
Rp 3,683 miliar
Total
153,47 km
Rp 690,920 miliar
(ata/hmw)