Sampah Kian Berserakan di Mamasa Buntut Petugas Kebersihan Mogok Kerja

Sulawesi Barat

Sampah Kian Berserakan di Mamasa Buntut Petugas Kebersihan Mogok Kerja

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 09 Okt 2024 07:00 WIB
Sampah menumpuk di depan SDN 001 Mamasa berserakan hingga ke badan jalan.
Foto: Sampah menumpuk di depan SDN 001 Mamasa berserakan hingga ke badan jalan. (Dok. Istimewa)
Mamasa -

Aksi mogok kerja yang dilakukan petugas kebersihan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), membuat tumpukan sampah semakin berserakan di sejumlah titik jalan. Kondisi ini pun dikeluhkan warga karena sampah yang tidak terurus menimbulkan bau busuk.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Mamasa mencatat ada 60 petugas kebersihan berstatus tenaga kontrak yang mogok kerja sejak Sabtu (5/10). Mereka ogah bekerja lantaran gaji selama 4 bulan belum juga dibayarkan.

"Sampah sudah mulai menggunung, sudah menumpuk, beberapa tempat sudah menumpuk, (sampah) sudah masuk di badan jalan," kata Kepala DLHK Mamasa, Welem kepada wartawan, Selasa (8/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Welem mengaku sudah berupaya memediasi persoalan tersebut. Namun petugas kebersihan kukuh tidak menjalankan tugas sampai tunggakan gajinya dituntaskan.

"Penyebabnya gaji mereka belum terbayarkan, dari bulan 6 (Juni) sampai sekarang, (gaji menunggak) sudah jalan empat bulan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Pemkab Mamasa mesti menyiapkan anggaran yang besar untuk menuntaskan tunggakan gaji petugas kebersihan. Pihaknya sisa menunggu kesiapan anggaran untuk pembayarannya.

"Gaji mereka (petugas kebersihan) tiap orang 1.750.000 per bulan. (Totalnya) Rp 460.000.000 selama 4 bulan," sebut Welem.

Pihaknya tidak mengetahui pasti alasan gaji petugas kebersihan belum dibayarkan. Welem mengaku telah berkoordinasi ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Mamasa, namun belum ada kejelasan.

"Memang mungkin tidak punya uang. Kita juga mintakan terus tapi alasannya bagian keuangan tidak ada uang," tambah Welem.

Sementara itu, warga dari Kelurahan Mamasa, Elis mengaku resah akan keberadaan sampah dibiarkan menumpuk. Sampah itu tidak hanya merusak pemandangan, namun juga mengganggu aktivitas warga.

"Sangat mengganggu terutama kami yang tinggal di tempat ini. Terganggu dengan sampah yang sangat berbau juga banyak lalat," ujar Elis.

Pj Bupati Mamasa, Muhammad Zain berjanji akan membayar gaji petugas kebersihan yang menunggak 4 bulan. Zain mengaku sudah menginstruksikan BPKAD segera memproses pencairan anggarannya.

"Saya sudah minta kepala badan keuangan untuk menyelesaikan (pembayaran gaji) dalam waktu yang sangat cepat. Karena ini terkait kebersihan lingkungan dan kota," kata Zain.

Zain tidak merinci penyebab gaji petugas kebersihan sampai menunggak 4 bulan. Dia berdalih Pemkab Mamasa ada program prioritas lain yang tidak kalah mendesak.

"Ini kan banyak hal yang harus kita kerjakan, prioritas. Ini juga sebuah prioritas, tapi kita kerjakan satu per satu. Insyaallah dalam hitungan hari selesai," paparnya.

Dia berharap DLHK Mamasa tetap mengatasi persoalan sampah seiring pembayaran gaji petugas kebersihan diselesaikan. Zain tidak ingin persoalan ini berlarut-larut karena ikut mengganggu masyarakat.

"Saya minta kepala dinas lingkungan hidup juga untuk terus memantau dan melakukan proses-proses berikutnya untuk menjaga lingkungan kota kita (agar tetap) bersih," pungkas Zain.




(sar/hsr)

Hide Ads