Petugas Kebersihan di Mamasa Mogok Kerja gegara Gaji 4 Bulan Belum Dibayar

Sulawesi Barat

Petugas Kebersihan di Mamasa Mogok Kerja gegara Gaji 4 Bulan Belum Dibayar

Abdy Febriady - detikSulsel
Selasa, 08 Okt 2024 12:30 WIB
Sampah menumpuk di depan SDN 001 Mamasa berserakan hingga ke badan jalan.
Foto: Sampah menumpuk di depan SDN 001 Mamasa berserakan hingga ke badan jalan. (Dok. Istimewa)
Mamasa -

Petugas kebersihan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), melakukan aksi mogok kerja karena belum menerima gaji 4 bulan. Akibatnya, tumpukan sampah dibiarkan berserakan di sejumlah lokasi hingga membuat warga resah.

"Baru empat hari (mogok), penyebabnya gaji mereka belum terbayarkan, dari bulan 6 (Juni) sampai sekarang. Sudah jalan empat bulan," kata Kepala DLHK Mamasa, Welem saat dihubungi, Selasa (8/10/2024).

Menurut Welem, petugas kebersihan yang melakukan aksi mogok berjumlah sekitar 60 orang. Mereka berstatus sebagai tenaga kontrak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar 60 orang (petugas kebersihan), status tenaga kontrak," ungkapnya.

Dia mengaku telah berulang kali mengajukan permintaan pembayaran honor petugas kebersihan ke bagian keuangan pemerintah daerah. Namun pembayaran gaji belum terealisasi karena pemda tidak memiliki anggaran.

ADVERTISEMENT

"Memang mungkin tidak punya uang. Kita juga mintakan terus tapi alasannya bagian keuangan tidak ada uang," beber Welem.

Welem juga mengakui jika tumpukan sampah yang tersebar pada sejumlah titik di pusat kota Mamasa mulai berserakan. Bahkan sampai masuk ke badan jalan.

"Sampah sudah mulai menggunung, sudah menumpuk, beberapa tempat sudah menumpuk, sudah masuk di badan jalan. Sudah menumpuk, beberapa tempat sudah menumpuk, sudah masuk di badan jalan," terangnya.

Welem menyebut total gaji petugas kebersihan di Mamasa yang belum terbayar 4 bulan sebanyak Rp 460 juta. Gaji setiap petugas kebersihan sebesar Rp 1.750.000 perbulan.

"Gaji mereka (petugas kebersihan) tiap orang 1.750.000 perbulan. 460.000.000 selama 4 bulan," jelas Welem.

Sementara salah satu warga di kelurahan Mamasa bernama Elis mengaku sangat mengeluhkan keberadaan tumpukan sampah tersebut. Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah itu juga menimbulkan bau busuk menyengat sehingga mengundang lalat berdatangan.

"Sangat mengganggu terutama kami yang tinggal di tempat ini. Terganggu dengan sampah yang sangat berbau juga banyak lalat," pungkasnya.

Dalam video beredar di media sosial, tumpukan sampah terlihat di sekitar Pasar Mamasa hingga memenuhi bak pembuangan di depan SDN 001 dan 002 Mamasa. Sampah yang sudah beberapa hari tidak tertangani itu juga berserakan hingga mengambil sebagian badan jalan.




(ata/sar)

Hide Ads