Update Longsor di Mamasa: 192 Rumah Terdampak-1.270 Warga Mengungsi

Sulawesi Barat

Update Longsor di Mamasa: 192 Rumah Terdampak-1.270 Warga Mengungsi

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Jumat, 24 Mei 2024 14:30 WIB
Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor di Mamasa.
Foto: Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor di Mamasa. (Dok. BPBD Mamasa)
Mamasa -

Sebanyak 192 rumah warga terdampak longsor yang tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Bencana alam ini turut mengakibatkan 1.270 warga mengungsi.

"Sebanyak 192 kepala keluarga (KK) terdampak, satu orang luka, satu orang Ibu hamil terisolir dan 1.270 jiwa mengungsi akibat tanah longsor," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).

Muhari melanjutkan, bencana itu juga menyebabkan lima unit fasilitas pendidikan rusak dan satu posyandu terdampak. Selain itu satu unit sarana ibadah, tujuh kendaraan roda dua, satu mobil, serta 189,5 hektare lahan sawah dan perkebunan ikut terdampak.

"Sebanyak 192 unit rumah terdampak, lima unit kios terdampak, satu unit kantor Desa Salukepopo di Kecamatan Bambang terdampak," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul Muhari merincikan, wilayah terdampak longsor terparah di Kecamatan Bambang. Di wilayah itu ada 10 desa yang terkena longsor, yakni Bambang, Saluassing, Minanga, Salukepopo, Bambang Timur, Salukadi, Salubulo, Balatana, Tanete Tomba, Masoso, Rantelemo, Salururu, Limba Debata, Sikamase, Ulumambi, Ulumambi Barat, Salutabang, Lembang Mokallang, Saludengen, Rantetarima.

Selain itu juga berdampak di Kecamatan Rantai Bulahan Timur yang tersebar di Desa Salumukanan, Bambang Buda. Sementara di Kecamatan Mambi tersebar di Desa Tapalinna, Bujung Manurung, Salualo, Talippuki. Adapula di Kecamatan Aralle yang berdampak di Desa Baruru dan Uhailanu serta Desa Salumokanan di Kecamatan Rantim.

ADVERTISEMENT

"Kondisi terkini sebanyak 1.270 jiwa masih mengungsi karena khawatir adanya longsor susulan. Warga terdampak longsor mengungsi ke rumah-rumah warga dan keluarganya di sekitar lokasi kejadian yang lebih aman," kata Abdul Muhari.

Abdul Muhari menuturkan, aliran listrik masih padam di Kecamatan Bambang. Dapur umum telah didirikan secara swadaya oleh masyarakat di Kecamatan Bambang. Akses jalan dari Kabupaten Mamasa ke Kabupaten Polewali sudah bisa dilalui.

"Akses jalan Kecamatan Bambang ke Kecamatan Mambi terputus total, tidak dapat dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4. Jalan poros penghubung Mamuju ke Mamasa terdampak, tidak bisa dilalui," ucapnya.

Dia menambahkan BPBD Mamasa terus melakukan pendataan, mendirikan posko tanggap darurat, hingga menurunkan alat berat guna pembersihan material longsor. Pemerintah juga menyalurkan bantuan logistik bersamaan dengan operasional dana siap pakai sebesar Rp 250 juta.

"Mempercepat penanganan longsor Bupati Mamasa menetapkan Status Tanggap Darurat Tanah Longsor dengan Nomor 360/KPTS-111/V/2024 selama 14 hari terhitung mulai tanggal 22 Mei sampai dengan 4 Juni 2024," ujar Abdul Muhari.

Diketahui, tanah longsor menerjang Mamasa pada Selasa, (21/5) pukul 15.30 Wita. Tanah longsor dipicu oleh hujan deras yang berangsur lama disertai struktur tanah yang labil, Bencana ini menyebabkan tertutupnya ruas jalan nasional Mamuju-Mamasa serta permukiman warga.




(sar/asm)

Hide Ads