Sebanyak tujuh pasien penyakit kronis yang menggunakan BPJS Kesehatan mengeluhkan pelayanan di RSUP dr Johannes Leimena Ambon, Maluku saat melakukan pemeriksaan rutin. Para pasien mengaku ditolak lantaran pihak RSUP kehabisan obat.
"Saya bersama enam pasien kronis tidak dilayani karena menurut pihak RSUP sementara kehabisan obat," ujar pasien gula darah, Djidon Batmamolin kepada detikcom, Sabtu (21/9/2024).
Dia mengatakan pihak rumah sakit sudah menyampaikan alasan yang sama sejak Agustus lalu. Dia pun kembali ke rumah sakit setelah sebulan atau pada Sabtu (21/9) namun pihak rumah sakit masih tidak memiliki obat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat Agustus 2024 saya datang untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk insulin gula darah, tapi disampaikan pihak RSUP Leimena bahwa mereka kehabisan obat. Saat itu saya bisa memaklumi, padahal di September 2024 ternyata saya masih mengalami penjelasan serupa bersama 6 pasien ginjal yang hendak cuci darah," jelasnya.
Dia menuturkan, sempat melakukan protes terhadap pelayanan di rumah sakit ini. Namun pimpinan rumah sakit sedang di luar kota dan tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait obat yang habis.
"Saya bersama enam pasien lainnya kemudian meminta bertemu dengan Direktur RSUP Leimena dan pejabat lainnya tapi saat itu mereka tak ada lagi tugas luar kota. Kita bertemu untuk melakukan protes terhadap kehabisan obat," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menduga pihak rumah sakit tidak memberikan pelayanan yang baik lantaran menggunakan BPJS Kesehatan. Dia pun menegaskan bahwa dirinya rutin membayar iuran BPJS Kesehatan.
"Atau jangan kita pasien BPJS Kesehatan lalu tidak dilayani dengan baik. Padahal setiap bulan kita rutin bayar iuran lalu salah kita di mana sehingga tak dilayani," katanya.
Terpisah, Direktur RSUP dr Johannes Leimena Ambon, drg Saraswati mengklaim pihaknya tetap melayani pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan. Dia mengaku, obat dan bahan medis habis pakai (BHMP) memang sementara dipesan.
"Kita tetap melayani pasien BPJS Kesehatan. Kalau menyangkut obat BHMP sementara kita pesan," kata Saraswati saat dikonfirmasi, Sabtu (21/9).
(hsr/asm)