5 Ayat Al-Qur'an tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

5 Ayat Al-Qur'an tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Senin, 16 Sep 2024 22:00 WIB
Ilustrasi ucapan dan kutipan Maulid Nabi 2023.
Ilustrasi ayat Al-Qur'an tentang Maulid Nabi (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Makassar -

Perayaan Maulid Nabi telah menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Perayaan ini merupakan bentuk rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.

Perayaan Maulid Nabi diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya dalam penanggalan Hijriah. Momen istimewa ini pun dirayakan dengan berbagai kegiatan religi seperti pengajian, sholawatan, hingga doa bersama.

Adapun peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW juga telah dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Di antaranya, seperti Surah Yunus Ayat 58, Surah Ali 'Imran Ayat 164, hingga Surah Al-Hajj Ayat 77.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, seperti apa penjelasan ayat-ayat Al-Quran tersebut? Berikut uraian selengkapnya.

Yuk, disimak!

ADVERTISEMENT

Ayat Al-Qur'an tentang Maulid Nabi

Menukil buku "Bahas Cerdas dan Kupas Tuntas Dalil Syar'i Maulid Nabi" oleh Muhammad Ahmad Vad'aq, selain hadits, ditemukan beberapa Ayat Al-Quran juga menjelaskan tentang perayaan Maulid Nabi ini. Berikut ayat Al-Qur'an tersebut lengkap dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:

1. Surah Yunus Ayat 58

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Arab Latin: Qul bifadllillâhi wa biraḫmatihî fa bidzâlika falyafraḫû, huwa khairum mimmâ yajma'ûn.

Artinya: "Katakanlah: 'Dengan karunia Allah SWT dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karena Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (QS. Yunus: 58)

2. Surah Ali'Imran Ayat 164

لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Arab Latin: Laqad mannallâhu 'alal-mu'minîna idz ba'atsa fîhim rasûlam min anfusihim yatlû 'alaihim âyâtihî wa yuzakkîhim wa yu'allimuhumul-kitâba wal-ḫikmah, wa ing kânû ming qablu lafî dlalâlim mubîn.

Artinya: "Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Ali' Imran: 164)

3. Surah Al-Ahzab Ayat 56

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Arab Latin: Innallâha wa malâ'ikatahû yushallûna 'alan-nabiyy, yâ ayyuhalladzîna âmanû shallû 'alaihi wa sallimû taslîmâ.

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam kepadanya." (QS. Al-Ahzab Ayat: 56)

4. Surah Al-Anbiyah Ayat 107

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Arab Latin: Wa mâ arsalnâka illâ raḫmatal lil-'âlamîn.

Artinya: "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiyah: 107)

5. Surah Al-Hajj Ayat 77

وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ

Arab Latin: Waf'alul-khaira la'allakum tufliḫûn.

Artinya: "Dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan." (QS. Al-Hajj: 77)

Hukum Melaksanakan Maulid Nabi

Mengutip jurnal Institut Agama Islam Negeri Kudus yang berjudul "Perayaan Maulid Nabi dalam Pandangan KH. Hasyim Asy'ari", hukum melaksanakan peringatan Maulid Nabi ini diperbolehkan. Ada beberapa dalil yang bisa dijadikan dasar dibolehkannya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Seperti yang dijelaskan dalam salah satu hadits riwayat Muslim peringatan Maulid Nabi termasuk dalam anjuran untuk menciptakan hal baru yang baik. Namun, hal baru tersebut harus tetap sesuai dengan syariat Islam dan tidak bertentangan dengan ajaran Nabi.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ ، قَالَ : فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَعُمِلَ بِمَا بَعْدَهُ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا، وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ. (رواهمسلم)

Artinya: "Barang siapa yang memulai (merintis) dalam Islam sebuah perkara baik maka ia akan mendapatkan pahala dari perbuatan baiknya tersebut, dan ia juga mendapatkan pahala dari orang yang mengikuti setelahnya, tanpa berkurang pahala mereka sedikitpun." (H.R. Muslim)

Dilansir dari laman Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, selain hadits, ada juga pendapat dari Sayyid Muhammad Abin Alawi Al-Maliki Al-Hasini tentang perayaan Maulid Nabi:

وَالْحَاصِلُ اَنّ الْاِجْتِمَاعَ لِاَجْلِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ اَمْرٌ عَادِيٌّ وَلَكِنَّهُ مِنَ الْعَادَاتِ الْخَيْرَةِ الصَّالِحَةِ الَّتِي تَشْتَمِلُ عَلَي مَنَافِعَ كَثِيْرَةٍ وَفَوَائِدَ تَعُوْدُ عَلَي النَّاسِ بِفَضْلٍ وَفِيْرٍ لِاَنَّهَا مَطْلُوْبَةٌ شَرْعًا بِاَفْرِادِهَا

Artinya: "Bahwa sesungguhnya mengadakan Maulid Nabi SAW merupakan suatu tradisi dari tradisi-tradisi yang baik, yang mengandung banyak manfaat dan faedah yang kembali kepada manusia, sebab adanya karunia yang besar. Oleh karena itu dianjurkan dalam syara' dengan serangkaian pelaksanaannya. [Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Mafahim Yajibu An-Tushahha, hal. 340]

Dari kedua penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peringatan Maulid Nabi ini hanya perayaannya yang baru, sedangkan isinya merupakan ibadah-ibadah yang telah diatur dalam Al-Qur'an maupun Hadits. Dengan demikian, banyak ulama yang mengatakan bahwa perayaan maulid Nabi adalah bid`ah hasanah (hal yang baik) dan yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala.

Jika ada seseorang yang mengharamkan peringatan tersebut, maka dia telah mempersempit keleluasaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Padahal, Allah membolehkan para hamba-Nya untuk melakukan perbuatan baik, walaupun belum pernah ada di masa Nabi.

Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Melansir laman Universitas Islam An Nur Lampung, ada beberapa keutamaan yang didapatkan umat Islam ketika merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Ungkapan Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW

Peringatan maulid Nabi Muhammad adalah sebuah ungkapan kecintaan dan kegembiraan dengan beliau. Bahkan orang kafir juga mendapatkan manfaat dengan kegembiraan tersebut.

Dalam salah satu hadits riwayat Imam Al-Bukhari pernah dikisahkan ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu lahab, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran bayi yang sangat mulia. Ketika itu, Abu Lahab pun langsung memerdekakan Tsuwaibah sebagai tanda cinta dan kasih.

Karena kegembiraannya ini juga, kelak di hari kiamat siksa atas Tsuwaibah akan diringankan setiap hari senin tiba.

2. Meneguhkan Kembali Kecintaan Kepada Rasulullah SAW

Bagi umat Islam, kecintaan kepada Nabi adalah sebuah keharusan. Sebab, kecintaan kepada Nabi tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Kecintaan kepada nabi juga harus berada di atas segalanya, bahkan melebihi kecintaan kepada istri, anaknya, dan diri sendiri. Penjelasan ini sesuai yang dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحبّ إليه من ولده ووالده والناس أجمعين

Artinya: "Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia." (HR. Bukhari Muslim).

3. Mendapatkan Rahmat Allah SWT

Salah satu keutamaan yang didapat umat Islam saat Maulid Nabi adalah mendapatkan rahmat Allah. Rahmat tersebut, berupa taman surga dan dibangkitkan bersama-sama golongan orang yang jujur, orang yang mati syahid dan orang yang sholeh.

Imam Sirri Saqathi Rahimahullah pernah berkata:

من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة النبي صلى الله عليه وسلم : وقد قال صلى الله عليه وسلم: من أحبني كان معي في الجنة

Artinya: "Barang siapa menyengaja (pergi) ke suatu tempat yang dalamnya terdapat pembacaan maulid nabi, maka sungguh ia telah menyengaja (pergi) ke sebuah taman dari taman-taman surga, karena ia menuju tempat tersebut melainkan kecintaannya kepada baginda rasul. Rasulullah bersabda: barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga."

Sementara itu, Imam Syafi'i Rahimahullah berkata:

من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ، ويكون في جنات النعيم.

Artinya: "Barang siapa yang mengumpulkan saudara-saudara untuk memperingati Maulid nabi, kemudian menyediakan makanan, tempat, dan berbuat kebaikan untuk mereka serta ia menjadi sebab untuk atas dibacakannya maulid nabi, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Dan dia akan dimasukkan dalam surga na'im."

4. Mendapat Banyak Berkah dan Diampuni Dosanya

Dilansir dari laman Universitas Negeri Islam Gunung Djati Bandung, peringatan Maulid Nabi bisa menjadi sarana bagi umat Islam mendapat banyak berkah dan diampuni dosanya dengan cara bershalawat. Seseorang yang melantunkan shalawat untuk nabi, maka Allah akan membalasnya dengan 10 kali shalawat.

Hal tersebut didasarkan pada sebuah hadits riwayat Muslim:

Artinya: "Siapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah swt bershalawat untuknya 10 kali." (HR. Muslim)

5. Meneguhkan Hati Manusia

Adanya perayaan Maulid Nabi dapat menjadi pengingat bagi umat Islam tentang perjuangan Rasulullah SAW dalam membela Islam. Dengan mempelajari kisahnya, diharapkan kaum muslimin bisa mengambil pelajaran hidup dan meneguhkan hati dalam menghadapi berbagai masalah yang ada.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah Hud ayat 120:

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad), yaitu kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. Di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang-orang mukmin."

Demikianlah informasi mengenai ayat Al-Qur'an tentang Maulid Nabi. Semoga bermanfaat, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads