Cerita Haru Warga Gorontalo Kirim Surat ke Jokowi agar Anaknya Bisa Mendengar

Cerita Haru Warga Gorontalo Kirim Surat ke Jokowi agar Anaknya Bisa Mendengar

Sahrul Alim - detikSulsel
Jumat, 06 Sep 2024 20:12 WIB
Warga asal Gorontalo, Yeyen S Huyo (33) dan anak bungsunya bernama Akbar (3) selesai menjalani operasi pemasangan implan di telinganya atas bantuan Presiden Jokowi.
Foto: Warga asal Gorontalo, Yeyen S Huyo (33) dan anak bungsunya bernama Akbar (3) selesai menjalani operasi pemasangan implan di telinganya atas bantuan Presiden Jokowi. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Warga asal Gorontalo, Yeyen S Huyo (33) merasa sangat bahagia bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peresmian gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak di Rumah Sakit dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bagaimana tidak, anak bungsunya bernama Akbar (3) akhirnya selesai menjalani operasi pemasangan implan di telinganya atas bantuan Jokowi.

Jokowi bertemu Yeyen bersama anaknya di sela-sela Jokowi meninjau fasilitas layanan gedung yang diresmikan tersebut, Jumat (6/9/2024). Jokowi berbincang hingga berswafoto dengan Yeyen yang sedang menggendong Akbar.

"Perasaan saya, alhamdulilah bersyukur dengan keberadaan beliau saat ini walaupun bulan depan sudah mau serah terima jabatan. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak presiden, menteri kesehatan, rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, Pj Gubernur Gorontalo, Dinas kesehatan, serta staf kepresiden bapak Pradista dan Ibu Yola juga, semua," ujar Yeyen kepada detikSulsel sesaat usai bertemu Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yeyen mengaku masih gemetaran saat diwawancara karena tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan Jokowi. Bahkan dia sampai lupa apa yang akan disampaikannya saat bertemu.

"Tadi karena saya tremor, saya cuma mengucap-mengucap terima kasih, gimana perasaannya gugup, apa yang sudah saya hafal tadi malam lupa, jadi hanya ucapkan terima kasih, saya lupa saking gugupnya," katanya.

ADVERTISEMENT

Yeyen lantas menceritakan kisah anak bungsunya, Akbar akhirnya bisa dioperasi di RS Wahidin Sudirohusodo pada 13 Juli 2024 lalu. Dia mendapat bantuan implan untuk telinga anaknya yang tuli sejak lahir usai mengirim surat ke Jokowi.

"Awalnya kan ada kunjungan presiden ke Gorontalo, otomatis kalau presiden datang antusiasnya besar sekali jadi karena saya ada anak tuli. Jadi saya tulis surat, tulis tangan," ujar Yeyen.

Pulang kerja, dia langsung menuju Lapangan Liluwo tempat Jokowi bermain bola dengan para remaja Gorontalo pada 24 April 2024. Dia rencananya akan menyerahkan suratnya ke Jokowi secara langsung.

"Isi surat saya permintaan untuk bantuan operasi implan. Saya tidak ketemu karena banyak sekali masyarakat, tapi cuma dapat baju," katanya.

Yeyen tak menyerah, dia kembali mendatangi kunjungan Jokowi di salah satu mal di Gorontalo. Di sana dia berdesakan dengan warga lainnya yang antusias berjabat tangan dengan Jokowi.

"Jadi saya habis dari Liluwo langsung ke mal. Di mal langsung saya itu mau salaman tapi di tangan saya ada surat untuk pak Jokowi. Jadi saat antrean itu kan desak-desakan, saat mau jabat tangan, tangan saya dipegang oleh seseorang entah itu siapa, dia pegang (ambil) surat saya," katanya.

Saat itu, dia sama sekali tak tahu siapa yang mengambil surat tersebut dari tangannya. Bahkan dia tak menyangka surat tersebut bisa sampai ke Jokowi.

"Saya tidak berharap itu sampai karena takutnya orang lain dia langsung buang atau bagaimana, dia lepas tangan saya, diambil suratnya. Saya tidak lihat siapa karena banyak orang," katanya.

Namun betapa kagetnya Yeyen, seminggu kemudian dia dihubungi oleh staf kepresidenan. Lewat telepon staf tersebut menanyakan identitasnya.

"Pas minggu depannya saya ditelepon oleh Paspampres namanya Pak Pradista salah satu staf kepresidenan pusat menanyakan identitas saya, KK, nama anak saya, sampai saat ini sudah terealisasi semuanya tanggal 12 (Agustus) kemarin pas mau kemerdekaan," ujarnya.

Penjelasan Dokter

Manager Penunjang Medik RS Wahidin Sudirohusodo, Nila Mayasari menjelaskan Akbar mengalami tuli kongenital (sensorineural) di kedua telinganya sejak lahir. Akbar akhirnya menjalani operasi setelah mendapat bantuan implan secara cuma-cuma dari Jokowi.

"Akhirnya dipanggil untuk dioperasi di Wahidin. Jadi dipasangkan implan koklea, dipasangkan alat bantu dengar yang dipasang di telinga karena tidak bisa dipasangkan hanya dengan alat bantu di luar karena memang tulinya berat," katanya.

Nila menjelaskan implan dijadwalkan untuk mulai diaktifkan Sabtu (9/6) usai operasi yang digelar 3 minggu lalu. Saat diaktifkan, Akbar akan mendengarkan untuk pertama kalinya sejak lahir.

"Saat ini, besok di Wahidin rencananya untuk switch on. Switch on itu di on kan itu implannya supaya mulai mendengar. Jadi besok waktu untuk switch on. Implan itu alat yang dimasukkan ke dalam telinga bantuan dari Pak Jokowi," katanya.

Nila mengungkapkan implan itu sejatinya selalu tersedia. Namun harganya mencapai ratusan juta rupiah.

"Ada memang biasa dipakai cuma mungkin keterbatasan keuangan, kalau orang lain yang mampu bisa langsung pasang. Jadi karena mungkin keterbatasan keuangan jadi akhirnya minta bantuan ke Pak Jokowi," pungkasnya.




(ata/ata)

Hide Ads