.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (RS Kemenkes) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). RS Kemenkes ini akan jadi hub pelayanan kesehatan di Indonesia timur yang melayani pasien dari Kalimantan hingga Papua.
"Ini menjadi hub RS untuk bagian wilayah timur Indonesia. Dan kita tidak mau lagi nanti masyarakat yang sakit larinya ke Malaysia, larinya ke Singapura, larinya ke Amerika, larinya ke Jepang. Cukup di Makassar," kata Jokowi saat peresmian RS yang berlokasi di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Jumat (6/9/2024).
Jokowi yang sebelum peresmian terlebih dahulu melakukan peninjauan mengaku kagum dengan bangunan RS yang mewah. Tidak hanya itu, rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas kesehatan canggih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kagum peralatan rumah sakitnya, semuanya supermodern. Saya tidak tahu belajar berapa bulan mengoperasikan peralatan yang digital seperti itu, cathlab, MRI, CT scan, ruang operasi yang super modern," ungkapnya.
"Saya tadi masuk. Ini, kok, melebihi hotel bintang 5. Bapak-Ibu nggak percaya nanti masuk semuanya. Rumah sakit itu, ya, seharusnya seperti ini. Terang benderang, bersih," bebernya.
Termasuk di Makassar, Jokowi menuturkan sudah meresmikan delapan rumah sakit sejenis yang dibangun Kemenkes. Sebelumnya, pada hari yang sama, Jokowi meresmikan RS Kemenkes Surabaya, Jawa Timur.
"Tapi, memang yang terbesar adalah di Makassar ini. Terdiri dari 4 tower, kemudian 12 lantai," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut RS Kemenkes di Makassar merupakan hub pelayanan kesehatan di Indonesia timur. Kata dia, pasien yang membutuhkan penanganan medis lanjut dari Kalimantan hingga Papua akan diarahkan ke Makassar.
"Kali ini di Makassar adalah rumah sakit, kita menyebutnya superhub untuk penyakit kanker, stroke, sama jantung. Untuk bisa menampung pasien-pasien yang derajat keparahan penyakitnya dari daerah Papua, Maluku, dan Kalimantan," ungkapnya.
"Kita ada rumah sakit Kemenkes besar di Kalimantan, Papua, dan Maluku. Tapi, untuk perawatan yang membutuhkan alat-alat yang lebih canggih dan dokter-dokter yang lebih mumpuni, kita kirimnya ke sini. Sehingga tidak perlu lagi didorong ke Jawa ataupun ke Jakarta," tambahnya.
(sar/ata)
