Pemkot Ternate Siapkan Lahan 2,6 Hektare untuk Relokasi Korban Banjir Rua

Maluku Utara

Pemkot Ternate Siapkan Lahan 2,6 Hektare untuk Relokasi Korban Banjir Rua

Tim detikcom - detikSulsel
Minggu, 01 Sep 2024 05:31 WIB
Foto udara lokasi terdampak banjir bandang, di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.
Foto: Foto udara lokasi terdampak banjir bandang, di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. (Dok. BNPB)
Ternate -

Warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, akan direlokasi ke tempat lebih aman. Pemkot Ternate menyiapkan lahan dengan luas kurang lebih 2,6 hektare.

Diketahui, banjir bandang disertai longsor menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate pada Minggu (25/8/2024) dini hari. Bencana itu mengakibatkan 18 warga meninggal, 25 rumah rusak, dan 1 warga masih dalam pencarian.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang meninjau lokasi bencana meminta agar warga terdampak banjir direlokasi. Dia ingin wilayah tersebut tidak lagi dijadikan permukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Supaya kejadian ini tidak terulang, daerah ini harus dijadikan zona non-pemukiman. Sangat mungkin mereka yang tidak terdampak pun juga harus direlokasi kalau mereka berada di lokasi berbahaya," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya, Rabu (28/8).

Pemkot Ternate pun menyiapkan lahan di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate untuk relokasi warga terdampak banjir bandang. Lahan tersebut merupakan aset Pemkot Ternate.

ADVERTISEMENT

"Rencana relokasi untuk korban banjir bandang di Kelurahan Rua sudah fiks," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate Rizal Marsaoly kepada detikcom, Sabtu (31/8).

Dia mengungkap lahan tersebut cukup untuk membangun 100 unit rumah. Pemkot Ternate juga telah mengajuk pembangunan rumah tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Pak wali kota sempat menyarankan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membangun 100 unit rumah," tuturnya.

Dia mengaku pihaknya belum menentukan anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi warga terdampak banjir. Pasalnya sampai saat ini proses pendataan di lokasi masih berjalan.

"Jumlah itu dengan pertimbangan untuk rumah-rumah yang masuk titik rawan. Tapi kita kasih lebih saja, karena kita menghindari jangan sampai ada tambahan," ucap Rizal.

Dia menambahkan warga yang direlokasi tidak hanya di titik terdampak banjir bandang. Jumlah rumah yang diusulkan dibangun mempertimbangkan rumah warga yang dianggap masuk kawasan rentan bencana.

"Bukan hanya (rumah yang berada pada) jarak 50 meter kiri dan 50 meter kanan (dari titik lokasi banjir bandang), tapi untuk rumah-rumah yang berpotensi bencana atau terkena dampak, sehingga kita harus bangun lebih," jelasnya.

Warga Bersedia Direlokasi

Warga terdampak banjir di Kelurahan Rua, setuju direlokasi ke lokasi yang lebih aman. Namun warga meminta Pemkot Ternate menjamin lokasi baru nantinya tidak lagi terdampak bencana.

"Saya setuju (direlokasi), memang (wilayah permukiman yang diterjang banjir bandang) sudah tara (tidak) layak lagi untuk ditempati karena rawan bencana (banjir bandang)," ujar warga bernama Abdulrahman Kasim (60) kepada detikcom, Sabtu (31/8).

Abdulrahman menilai pemerintah wajib memberikan jaminan terhadap keselamatan dan keamanan warga. Dia pun menyinggung banyak wilayah permukiman di Ternate yang berada di bantaran kalimati.

"Kemudian pemerintah juga harus pastikan kalau lokasi yang ditempati itu aman dari titik rawan bencana banjir dan longsor. Karena di Ternate ini banyak kalimati yang menjadi aliran air saat hujan deras," katanya.

Senada warga RT 01 Kelurahan Rua, Ekhal F Kapita (34) juga sepakat dengan rencana relokasi. Namun dia tidak ingin wilayah relokasi ke depannya kembali terdampak bencana.

"Hampir semua kelurahan di Ternate ini masuk daerah rawan bencana banjir dan longsor, karena wilayah permukiman itu rata-rata berada di aliran kalimati yang terhubung langsung dengan puncak Gunung Gamalama," ujar Ekhal.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads