Kesultanan Ternate Gelar Ritual Sou Gam Usai Banjir Bandang Terjang Rua

Maluku Utara

Kesultanan Ternate Gelar Ritual Sou Gam Usai Banjir Bandang Terjang Rua

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Jumat, 30 Agu 2024 20:30 WIB
Para imam di Kesultanan Ternate menggelar ritual Sou Gam atau obat untuk negeri.
Foto: Para imam di Kesultanan Ternate menggelar ritual Sou Gam atau obat untuk negeri. (Dok. Istimewa)
Ternate -

Kesultanan Ternate menggelar ritual Sou Gam atau obat untuk negeri. Ritual ini merespons bencana alam banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Maluku Utara (Malut) hingga menyebabkan 18 orang tewas.

"Merespons bencana alam banjir bandang yang menimpa saudara-saudara kita di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate yang menelan 18 korban jiwa dan satu orang belum ditemukan, serta mengantisipasi bencana susulan, kami dari Kesultanan Ternate melakukan ritual Sou Gam atau obat untuk negeri," ujar Fanyira Kedaton Kesultanan Ternate, M Rizal Effendi kepada detikcom, Jumat (30/8/2024).

Ritual Sou Gam tersebut dilakukan di foris ici (ruang kecil) Kedaton Kesultanan Ternate pada Kamis (29/8) sekitar pukul 19.00 WIT. Ritual ini berupa tahlilan yang disertai dengan pembacaan doa tolak bala atau musibah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ritual Sou Gam ini berupa tahlilan dengan menyiapkan nasi kuning dada sebanyak tujuh piring di atas meja, lalu dibacakan doa tolak bala," ujar Rizal.

Lanjut Rizal, mereka yang hadir dalam ritual tersebut di antaranya, Imam Jiko Sigi Lamo Joguru H. Masbuk Koda selaku pemimpin pembacaan doa tolak bala. Kemudian Imam Ngofa, Imam Sangaji, Imam Bangsa, dan beberapa orang imam dari Sigi atau masjid Heku maupun Sigi Cim, serta bobato dunia (perangkat adat yang mengurus perihal dunia) Kesultanan Ternate.

ADVERTISEMENT

Menurut Rizal, tujuan dari ritual ini agar Indonesia pada umumnya dan Ternate pada khususnya dapat terhindar dari marabahaya yang ditimbulkan oleh bencana alam. Ritual ini sudah biasa dilakukan oleh Kesultanan Ternate.

"(Ritual Sou Gam) telah menjadi tradisi adat secara turun temurun sejak dahulu kala oleh para leluhur," katanya.

Rizal pun mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Ternate agar turut melakukan doa tolak bala di tempat masing-masing. Ritual ini bisa dilakukan di rumah maupun di masjid.

"Kita juga berharap agar seluruh masyarakat Kota Ternate menghindari perbuatan-perbuatan maksiat yang dapat mengotori negeri Jaziratulmulk (negeri para raja). Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan terhindar dari segala macam malapetaka," imbuh Rizal.

Diketahui, banjir bandang yang disertai longsor menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate pada Minggu (25/8) pukul 03.30 WIT. Insiden itu mengakibatkan 25 rumah warga dan 1 musala rusak berat.




(ata/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads