Pemkot Ternate, Maluku Utara, akan merelokasi warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate. Pihaknya pun mengusulkan pembangunan 100 rumah bagi warga terdampak ke BNPB.
"Rencana relokasi untuk korban banjir bandang di Kelurahan Rua sudah fiks," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate Rizal Marsaoly kepada detikcom, Sabtu (31/8/2024).
Rizal mengatakan, lahan untuk relokasi sudah disiapkan yang merupakan aset Pemkot Ternate. Lokasi relokasi berada di Kelurahan Jambula, Kecamatan Pulau Ternate, dengan luas kurang lebih 2,6 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak wali kota sempat menyarankan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membangun 100 unit rumah," tuturnya.
Pemkot Ternate belum menentukan dana relokasi dilakukan lantaran masih melakukan pendataan terhadap korban terdampak. Rencana relokasi tersebut masih dikaji lebih lanjut termasuk jumlah unit rumah yang akan dibangun.
"Jumlah itu dengan pertimbangan untuk rumah-rumah yang masuk titik rawan. Tapi kita kasih lebih saja, karena kita menghindari jangan sampai ada tambahan," ucap Rizal.
Dia mengaku warga yang direlokasi tidak hanya di titik terdampak banjir bandang. Jumlah rumah yang diusulkan dibangun mempertimbangkan rumah warga yang dianggap masuk kawasan rentan bencana.
"Bukan hanya (rumah yang berada pada) jarak 50 meter kiri dan 50 meter kanan (dari titik lokasi banjir bandang), tapi untuk rumah-rumah yang berpotensi bencana atau terkena dampak, sehingga kita harus bangun lebih," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir bandang disertai longsor menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Minggu (25/8) dini hari. Bencana itu mengakibatkan 18 warga meninggal, 25 rumah rusak, dan 1 warga masih dalam pencarian.
"Saat ini satu korban hilang masih belum ditemukan akibat bencana yang terjadi pada Minggu (25/8) dini hari lalu," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (31/8).
Muhari mengatakan, tim SAR gabungan masih siaga di lokasi melakukan pencarian. Personel juga masih melakukan evakuasi terhadap material imbas banjir bandang.
"Jumlah pengungsi tercatat mengalami pembaharuan dari sebelumnya 150 jiwa menjadi 250 jiwa atau 75 KK, yang terpusat di SMKN 4 Kastela," imbuhnya.
(sar/hsr)