Permukiman Terdampak Banjir di Ternate Diusul Direlokasi, 150 Warga Mengungsi

Permukiman Terdampak Banjir di Ternate Diusul Direlokasi, 150 Warga Mengungsi

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Rabu, 28 Agu 2024 10:30 WIB
Menko PMK Muhadjir bersama Kepala BNPB Suharyanto memantau kondisi pengungsi terdampak banjir di Ternate.
Foto: Menko PMK Muhadjir bersama Kepala BNPB Suharyanto memantau kondisi pengungsi terdampak banjir di Ternate. (Dok. BNPB)
Ternate -

Warga korban terdampak banjir di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, diusulkan untuk direlokasi. Permukiman tempat mereka tinggal dianggap tidak representatif lagi karena rawan terdampak bencana alam.

"Supaya kejadian ini tidak terulang, daerah ini harus dijadikan zona non-pemukiman," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).

Muhadjir mengatakan, kawasan terdampak memiliki catatan historis ratusan tahun menjadi jalan air dan jalur turunnya sedimen material vulkanik Gunung Gamalama. Namun dia menekankan agar rencana relokasi tetap membutuhkan kajian yang melibatkan lintas instansi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat mungkin mereka yang tidak terdampak pun juga harus direlokasi kalau mereka berada di lokasi berbahaya," tutur Muhadjir.

Dalam kunjungannya di Ternate, Muhadjir turun memantau para penyintas di pos pengungsian didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Selasa (27/8). Sekitar 150 warga yang mengungsi terkonsentrasi di SMK 4 Kastela.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Suharyanto memastikan upaya penanggulangan bencana di Kelurahan Rua. Pemerintah pusat akan mendukung penuh dalam penanganan pascabencana banjir bandang di wilayah tersebut.

"Jadi atas saran Bapak Menko, kami pastikan Pemerintah Pusat, melalui BNPB, akan mendukung sepenuhnya kebutuhan penanganan bencana, mulai tanggap darurat hingga pascabencana," ujar Suharyanto.

Suharyanto mengatakan pemerintah pusat akan memberikan stimulan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak berat hingga ringan. Rinciannya, bantuan sebesar Rp 60 juta untuk stimulan rumah rusak berat, selanjutnya Rp 30 juta rusak sedang dan Rp 15 juta rusak ringan.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate pada Minggu (25/8) pukul 03.30 WIT. Insiden itu mengakibatkan 18 warga meninggal dunia dan 1 orang lainnya masih dalam pencarian.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads