Sebanyak 18 warga tewas akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. Satu satu warga masih dinyatakan hilang, namun upaya pencarian terhadap korban terkendala hujan.
"Hujan yang turun di bagian hulu mengakibatkan adanya aliran air yang dapat membahayakan petugas di lapangan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).
Muhari mengatakan, operasi pencarian dilakukan dengan menurunkan dua ekor satwa K-9 milik kepolisian. Namun, upaya identifikasi lokasi korban hilang oleh satwa tersebut belum membuahkan hasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini tinggal satu warga yang belum berhasil ditemukan sejak bencana tersebut terjadi pada Minggu (25/8) dini hari kemarin," tuturnya.
Pihaknya juga melaporkan bahwa korban yang mengalami luka-luka sudah dirawat. Sejauh ini masih ada 150 warga yang mengungsi di SMK Kastela.
"Posko Penanganan Darurat Banjir Bandang Kelurahan Rua mencatat korban meninggal 18 warga. Mereka yang luka-luka telah mendapatkan perawatan medis dari tim kesehatan setempat," ucap Muhari.
Sementara itu, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, rencana relokasi warga terdampak perlu menjadi perhatian. Kebijakan itu perlu dikaji lebih lanjut karena terkait dengan persoalan sosial.
Menurut Lilik, warga yang tidak terdampak dan berada di kawasan bahaya enggan untuk relokasi. Hal ini menjadi tantangan pemerintah daerah setempat untuk memberikan pemahaman risiko kepada masyarakat sehingga mereka bersedia relokasi.
"Mereka yang tidak terdampak (di kawasan bahaya), warga yang memiliki rumah yang masih utuh, ini memang mau dipindah? Ini yang saya maksud persoalan sosial," jelas Lilik.
Lilik menambahkan, rencana tersebut perlu kerja sama semua pihak dalam rangka desain program relokasi sebagai solusi berkelanjutan. Keterlibatan tokoh masyarakat juga dianggap penting.
"Tentu ini akan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan agama yang mereka percaya," tambah Lilik.
Sebelumnya, banjir bandang yang disertai longsor menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate pada Minggu (25/8) pukul 03.30 WIT. Insiden itu mengakibatkan 25 rumah warga dan 1 musala rusak berat.
(sar/asm)