Zudan membeberkan langkah tersebut salah satunya memperhatikan keseimbangan belanja dan pendapatan. Kedua, menggali sumber pendapatan baru dan manfaatkan aset yang masih idle. Ketiga, kewajiban dianggarkan 12 bulan.
Keempat, utang diakui dan dianggarkan dalam APBD. Kelima, penghematan belanja operasional. Keenam, perjalanan dinas, rapat, makan dan minum diefisienkan. Ketujuh, mengupayakan semua unit penghasil mendapatkan keuntungan.
"Misalnya perjalanan dinas, rapat dan makan minum bisa kita efisienkan dengan acara-acara seperti ini," kata Zudan saat apel pagi virtual lingkup Pemprov Sulsel, Senin (26/8/2024).
Dalam apel pagi virtual tersebut, Zudan juga mengapresiasi perolehan prestasi yang dicapai OPD dalam waktu tiga bulan terakhir atau triwulan pertama kepemimpinannya. Untuk prestasi yang ditorehkan di tingkat nasional, tercatat 17 penghargaan yang dicapai.
"Yang di tingkat nasional penghargaannya ada yang diraih oleh Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan serta berbagai OPD lainnya," ujarnya.
Zudan turut menekankan pentingnya digitalisasi tata kelola administrasi pemerintahan. Di masa pemerintahannya, Zudan mendorong sistem pelayanan akan bertransformasi ke digital.
Salah satunya penerapan tanda tangan elektronik dari yang sebelumnya 332 akun tandatangan elektronik menjadi 1.065 akun. Penerapan tanda tangan elektronik meningkat di era Zudan menjadi 300 persen lebih.
"Ini akan kita kembangkan terus akunnya hingga ke tingkat sekolah, sehingga nanti kepala sekolah bisa tandatangan dari mana pun. Sehingga tata kelola digital dan tata kelola arsipnya jauh lebih bagus dan mudah," jelas Zudan.
Zudan menambahkan, transformasi digital akan menyederhanakan pelayanan publik. Dia juga berharap layanan publik menjadi lebih cepat dan akurat.
"Terima kasih kita sudah melakukan lompatan luar biasa, digitalisasi tata kelola administrasi pemerintahan," pungkasnya.
(sar/hsr)