Pemkot Ternate Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Imbas 13 Warga Tewas

Maluku Utara

Pemkot Ternate Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Imbas 13 Warga Tewas

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Senin, 26 Agu 2024 15:27 WIB
Banjir dan longsor menerjang wilayah Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.
Foto: Banjir dan longsor menerjang wilayah Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. (Nurkholis Lamaau/detikcom)
Ternate -

Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor selama 14 hari ke depan imbas 13 warga meninggal dunia. Kebijakan ini diambil demi mempercepat penanganan dan penyaluran bantuan terhadap korban.

"Status ini kami putuskan dua minggu ke depan. Saat ini pemerintah fokus pada penanganan evakuasi korban. Apalagi laporan lapangan masih ada korban jiwa yang belum dievakuasi," kata Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly kepada wartawan, Senin (26/8/2024).

Penetapan status tanggap darurat selama 14 hari ini, terhitung sejak 25 Agustus sampai dengan 7 September 2024. Keputusan ini juga mempertimbangkan masukan dari berbagai pemangku kebijakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Status tanggap darurat bencana dilakukan untuk mempermudah tim evakuasi korban bencana yang saat ini masih bekerja. Langkah tanggap darurat juga untuk mengantisipasi dampak buruk yang ditimbulkan dari kegiatan penyelamatan akibat bencana," tuturnya.

Menurut Rizal, sebagai langkah cepat dalam mengevakuasi korban bencana banjir dan longsor, Pemkot Ternate sudah mengerahkan personel dan sejumlah alat berat untuk membantu membersihkan material tanah berlumpur dan batuan yang menimbun jalan. Pemerintah Kota Ternate juga telah membentuk posko tanggap darurat.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, kita juga telah membentuk posko tanggap darurat bencana banjir di SD Kelurahan Rua. Sedangkan pengungsi banjir bandang ini kita tempatkan di SMK Pelayaran di Kelurahan Kastela dan korban yang lain sudah berada di rumah keluarga mereka untuk sementara waktu," imbuh Rizal.

Diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 6 warga masih hilang imbas banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. Tim SAR gabungan sudah diturunkan melakukan pencarian di lokasi banjir yang menyebabkan 13 orang tewas tersebut.

"Data yang diterima BNPB melalui Pusdalops hingga pagi ini pukul 07.00 WIT itu yang meninggal 13 orang, kemudian luka-luka 9 orang, masih ada yang hilang 6 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers, Senin (26/8/2024).

Banjir bandang menerjang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Minggu (25/8) sekitar pukul 03.30 WIT. Insiden ini dipicu intensitas hujan yang tinggi.

"Kejadian banjir bandang ini terjadi pada sisi barat selatan Kelurahan Rua. Setelah terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi dengan durasi cukup panjang selama 2 hari berturut-turut," jelasnya.




(ata/sar)

Hide Ads