Pengakuan 'Dosa' Peserta Pawai Lampion Usai Party Depan Masjid Agung Sengkang

Pengakuan 'Dosa' Peserta Pawai Lampion Usai Party Depan Masjid Agung Sengkang

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 25 Agu 2024 05:30 WIB
Remaja joget depan Masjid Agung Sengkang, Wajo, meminta maaf. Dokumen Istimewa
Foto: Remaja joget depan Masjid Agung Sengkang, Wajo, meminta maaf. Dokumen Istimewa
Wajo -

Peserta pawai lampion dalam rangka HUT ke-79 RI yang party di depan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan. Mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu.

Peserta pawai lampion yang berjoget dengan diiringi musik disc jockey (DJ) di depan Masjid Agung itu dari komunitas Pasar Sentral Lantai II Community Sengkang. Anggotanya yakni Rita (18), Andi Riby (19), Fenny (22), Lisna (30), Fito (23), Filsa (22), dan Hasma (23).

"Sehubungan dengan viralnya di media sosial aksi berjoget di jalan raya di depan Masjid Agung Ummul Quraa, yang ada di dalam video tersebut adalah komunitas kami," kata Rita dalam keterangannya, Sabtu (24/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mewakili komunitas kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Wajo, tokoh agama, dan tokoh adat atas apa yang telah kami lakukan," lanjutnya.
'
Rita mengaku aksi berjoget itu terjadi begitu saja di depan masjid setelah pawai lampion selesai. Dia menegaskan tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Aksi tersebut terjadi karena spontanitas. Kami berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," katanya.

ADVERTISEMENT

Pawai Lampion Diikuti 58 Komunitas

Kapolsek Tempe AKP Candra Said Nur mengungkap pawai lampion itu diikuti oleh 58 organisasi dan komunitas yang di Wajo. Komunitas Pasar Sentral Lantai II Community Sengkang termasuk peserta yang terdaftar di Kesbangpol Kabupaten Wajo.

"Terkait dengan video yang viral di media sosial di mana kelompok tersebut merupakan Komunitas Pasar Sentral Lantai II Community Sengkang dan terdaftar di Kesbangpol Kabupaten Wajo sebagai peserta dalam kegiatan Lampion pada malam itu. Komunitas itu beranggotakan sebanyak 43 orang namun pada video tersebut hanya sebagian yang berjoget," jelasnya.

Candra turut membenarkan bahwa aksi joget itu dilakukan secara spontanitas saat mendengar musik disc jockey yang dibunyikan oleh kelompok Bunda Berbagi. Salah satu anggota komunitas bernama Enni kemudian mengambil foto dan video menggunakan handphone miliknya.

"Sewaktu mengambil video persis di belakang rekannya yang lagi joget dan menghadap ke Masjid Agung. Setelah merekam video aksi joget tersebut kemudian dibagikan ke grup WhatsApp Pasar Sentral Community," jelasnya.

Penjelasan Pengurs Masjid Agung

Pengurus Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang pun menjelaskan bahwa kegiatan itu bukan di pekarangan masjid. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/8) saat kegiatan malam lampion dalam rangka perayaan 17 Agustus 2024.

"Itu bukan di pekarangan masjid, tapi di jalan raya. Cuman beririsan pekarangan masjid, jalanan, dan Lapangan Merdeka," ujar Seksi Pembangunan Masjid Agung Ummul Quraa, Karyaman kepada detikSulsel, Jumat (23/8).

Karyaman mengatakan apa yang terlihat di video viral dipengaruhi oleh sudut pandang pengambilan gambar. Sehingga kata dia, aksi joget-joget itu terkesan berada di depan masjid.

"Kebetulan orang mengambil gambar di sekitar lapangan, dan menunjukkan itu seperti di pekarangan masjid," katanya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads