Pemkab Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar pawai lampion dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI. Belakangan, kegiatan tersebut viral lantaran peserta pawai berjoget dengan diiringi musik disc jockey (DJ) di depan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang.
Kepala Kesbangpol Wajo Sony Paisal mengatakan pawai lampion itu berlangsung pada Kamis (15/8). Peserta pawai lampion start di Lapangan Merdeka dan finis di depan kantor gabungan dinas di Jalan Lamaddukelleng.
"Itu malam rangkaian peringatan HUT kemerdekaan yang start di Lapangan Merdeka dan finis di depan kantor gabungan dinas di Jalan Lamaddukelleng," ujar Sony Paisal kepada detikSulsel, Jumat (23/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sony mengatakan peserta pawai tidak langsung membubarkan diri setelah rangkaian kegiatan selesai. Sejumlah peserta masih berkumpul di jalan raya tepatnya di depan Masjid Agung Ummul Quraan.
"Beberapa komunitas lampion masih berkumpul di jalan raya di seputaran Masjid Agung setelah pawai lampion. Di sisi lain kami mengakui kelengahan petugas kami yang tidak segera menegur pihak-pihak tersebut," terangnya.
Dia pun menyayangkan aksi sejumlah peserta pawai yang berjoget diiringi musik DJ di depan masjid. Dia kembali menegaskan bahwa pihaknya telah meminta para peserta agar membubarkan diri..
"Sangat disayangkan ada yang melakukan aktivitas bergoyang yang tidak patut. Sudah disampaikan juga saat melepas rombongan pawai lampion bahwa setelah acara agar langsung membubarkan diri," jelasnya.
Sony menambahkan pihaknya akan memberikan sanksi kepada komunitas yang tidak tertib dalam kegiatan tersebut. Sanksinya akan dipertimbangkan diikutkan tahun depan.
"Kita akan pertimbangkan keikutsertaannya tahun depan," tegasnya.
Dalam video yang beredar dengan durasi 39 detik, sekelompok pria dan wanita yang mengenakan pakaian putih-putih tampak berjoget di depan Masjid Agung. Beberapa dari mereka memakai bando yang memiliki lampu-lampu, dan menempelkan stiker merah putih di pipinya.
DMI Sulsel Minta Polisi Usut
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel menilai acara party pria dan wanita di depan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang sangat sensitif. DMI Sulsel pun meminta aparat penegak hukum turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
"Kan ini viral, dan sensitif, masalah keyakinan dan perlu dilakukan tindaklanjut untuk dilakukan klarifikasi. Sebab yang dilakukan itu kita sangat sayangkan, seolah-olah ada kesan di depan masjid joget-joget," ujar Ketua DMI Sulsel Andi Muhammad kepada detikSulsel, Jumat (23/8).
Muhammad mengatakan peristiwa tersebut bukan ranah DMI. Menurut dia, kejadian ini sudah menjadi ranah aparat penegak hukum (APH).
"Kalau aparatnya peka terkait keyakinan itu harusnya dicari dan diklarifikasi maksud dan tujuannya melakukan itu. Perjelas modusnya, dan APH yang harus mencari itu," tegasnya.
(hsr/hsr)