DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut DPP telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) di Pilgub Sulsel 2024. PKS menilai ASS-Fatma memiliki visi keumatan di antara bakal calon gubernur Sulsel lainnya.
Koalisi pendukung ASS-Fatma di Pilgub Sulsel pun semakin gemuk setelah 8 partai politik (parpol) lebih dulu menyatakan sikap. ASS-Fatma kini mengantongi total 63 kursi dukungan atau melebihi syarat minimal 17 kursi agar bisa mendaftar di KPU.
Adapun partai pengusung ASS-Fatma, yakni NasDem (17 kursi), Gerindra (13 kursi), Demokrat (7 kursi), Golkar (14 kursi), PAN (4 kursi), Hanura (1 kursi), dan PKS (7 kursi). ASS-Fatma juga mendapat dukungan dari PSI meski tidak memiliki kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid mengatakan, dukungan terhadap ASS-Fatma berdasarkan hasil seleksi penjaringan calon kepada daerah (cakada). DPP menetapkan satu dari lima kandidat yang telah diajukan DPW PKS.
"Sebenarnya kalau kita di DPW mengusulkan 5 nama, terus kemudian 5 nama tersebut digodok oleh DPP melihat semua aspek, termasuk aspek kemenangan dan juga aspek-aspek yang lain," kata Amri Arsyid kepada wartawan, Kamis (15/8/2024).
Lima kandidat yang sebelumnya mendaftar penjaringan cakada di DPW PKS Sulsel, yakni: Wali Kota Makassar Danny Pomanto; mantan Walkot Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS); pengusaha Annar Sampetoding; mantan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen (Purn) A Muhammad Bau Sawa Mappanyukki; dan mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Amri menjelaskan, pihaknya hanya sekadar mengusulkan kelima kandidat ke DPP. Keputusan akhir untuk memilih satu nama yang diusung menjadi kewenangan DPP PKS.
"Kami tidak sepenuhnya juga mengikuti proses di DPP karena proses keputusan semua di tingkat pusat yang tidak lagi melibatkan wilayah. Jadi tugas kami sampai di tingkat wilayah," ungkapnya.
Menurut Amri, DPW PKS Sulsel tetap memberikan saran-sarana kepada DPP terkait kandidat yang diajukan. Hasil seleksi yang dijalani kelima kandidat saat penjaringan juga menjadi pertimbangan.
"Itu kami mempersentasekan semua plus minus sesuai fit and proper test yang kami lakukan di wilayah. Selebihnya itu menjadi referensi dari DPP untuk memutuskan," papar Amri.
Namun Amri menegaskan, alasan utama PKS dalam mengusung cakada dilihat dari kesesuaian visi yang diusung partai. Atas pertimbangan itu, ASS yang dinilai selaras dengan visi keumatan yang diusung PKS.
"Semua tentu kriteria yang menjadi pertimbangan DPP insyallah tidak lepas dari kriteria atau orientasi, terutama visi misi keumatan dan juga orientasi pada bagaimana kolaborasi ke depan untuk membesarkan partai pengusung khususnya PKS," jelas Amri.
Rekomendasi Diserahkan Pekan Depan
Amri mengatakan, pernyataan dukungan PKS terhadap ASS-Fatma memang belum disertai surat rekomendasi. Namun dia menegaskan bahwa keputusan untuk mendukung ASS-Fatma di Pilgub Sulsel sudah ditetapkan.
"Iye, insyaallah (dukungan PKS di Pilgub Sulsel mengarah) ke Andi Sudirman," tegas Amri.
Dia mengatakan, PKS baru menerbitkan surat keputusan (SK) terhadap ASS-Fatma. Sementara surat rekomendasi berupa B.1-KWK menyusul diserahkan pekan depan.
"Suratnya sudah, masih SK. (Sementara penyerahan B.1-KWK) Insyaallah tanggal 20 Agustus," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
Danny-Azhar Kunci 14 Kursi Dukungan
Sejauh ini, Pilgub Sulsel 2024 baru memunculkan dua poros. Pasangan ASS-Fatma berpotensi head to head dengan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Danny Pomanto-Azhar Arsyad.
Sementara, Danny-Azhar baru mengunci 14 kursi dukungan dari dua parpol yang resmi menyerahkan surat rekomendasi. Dua partai tersebut, yakni PKB (8 kursi) dan PDI Perjuangan (6 kursi).
Artinya, Danny-Azhar masih membutuhkan 3 kursi untuk memenuhi syarat minimal 17 kursi maju Pilgub Sulsel. Namun Danny optimis bisa meraih dukungan PPP yang memiliki 3 kursi di DPRD Sulsel.
"Pokoknya kita berbaik sangka saja semua, insyaallah semua berjalan baik. Saya belum tahu masih kita tanya PPP," ujar Danny kepada wartawan, Rabu (14/8).
Terpisah, Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan mengaku masih menunggu keputusan DPP untuk rekomendasi PPP di Pilgub Sulsel. Namun dia memastikan hanya Danny satu-satunya bakal calon yang telah menerima surat tugas dari PPP.
"Kami masih menunggu keputusan DPP. Belum (ada jadwal), sampai saat ini belum," singkat Fauzan.
ASS-Fatma Ogah Lawan Kotak Kosong
Gemuknya koalisi yang mendukung ASS-Fatma memunculkan isu adanya skenario melawan kotak kosong di Pilgub Sulsel. Namun kubu ASS-Fatma membantah hal itu dengan dalih menginginkan pertarungan yang adil.
"Sebenarnya kotak kosong di Sulsel ini bukan sesuatu yang kita takuti. Tapi, jauh lebih baik kita berhadapan-hadapan sesama manusia, dibanding berhadapan benda mati," ujar Juru Bicara (Jubir) ASS-Fatma Ramli kepada wartawan, Sabtu (10/8).
Ramli lantas sesumbar bahwa hampir semua partai politik ingin mendukung pasangan dengan akronim 'Andalan Hati'. Namun pihaknya ingin memberikan ruang kepada kandidat lain berkontestasi.
"Meskipun sebenarnya hampir semua partai politik ingin bergabung, tetapi Andalan Hati (sebutan ASS-Fatma) justru memberi kesempatan kepada partai politik ini untuk mencari alternatif lain," katanya.
Di satu sisi, Ramli turut menanggapi wacana Golkar berpotensi mengalihkan dukungannya imbas Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum DPP Golkar. Namun dia mengaku kursi dukungan ASS-Fatma tetap memenuhi syarat meski surat rekomendasi Golkar berubah.
"Potensi rekomendasi berubah sangat besar. Tanda tangan berubah, maka potensi dukungan berubah juga sangat besar, tapi saya kira tidak bagi Sudirman-Fatma, insyaallah aman," jelasnya.