PPI Gorontalo Pertanyakan Aturan Lepas Jilbab Saat Pengukuhan Paskibraka 2024

PPI Gorontalo Pertanyakan Aturan Lepas Jilbab Saat Pengukuhan Paskibraka 2024

Apris Nawu - detikSulsel
Kamis, 15 Agu 2024 21:40 WIB
Anggota Paskibraka Putri dari Gorontalo, Sitti Janetaa Abdull Wahab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Anggota Paskibraka Putri dari Gorontalo, Sitti Janetaa Abdull Wahab. (dokumen istimewa)
Gorontalo -

Pengurus Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Gorontalo turut menyoroti 18 anggota Paskibraka putri diwajibkan melepas jilbab saat pengukuhan menjelang bertugas di Ibu Kota Nusantara (IKN). PPI Gorontalo mempertanyakan aturan melepas jilbab bagi anggota Paskibraka putri.

"Kami mempertanyakan langsung ke penanggung jawab Paskibraka Nasional dalam hal ini Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menjawab ini kenapa sampai ada hijab dibuka," ujar Ketua Umum PPI Gorontalo, Roman Sunge saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (15/8/2024).

Roman mengatakan baru kali ini anggota Paskibraka putri diminta melepas jilbab setelah BPIP menjadi penanggung jawab Paskibraka Nasional sejak 2022. Dia pun menyayangkan sikap dari BPIP tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sikap kami sebagai purna Paskibraka di Provinsi Gorontalo baik itu di kabupaten, kota ternyata semua mempertanyakan, intinya mereka protes dengan itu aturan membuka hijab," katanya.

Roman mengungkap PPI Gorontalo mengirim dua orang siswa untuk Paskibraka Nasional 2024 yakni Siti Janeeta Abdul Wahab dan Nadif Islami F Yasin. Dia menegaskan saat seleksi, Siti Janeet memakai hijab namun saat pelantikan tidak.

ADVERTISEMENT

"Nah, kami Provinsi Gorontalo itu mengirim dua orang calon Paskibraka, perempuan dan laki-laki. Dan kami mengutus (Sitti) ini masih berhijab dari Gorontalo," terangnya.

Roman mengaku menerima informasi larangan memakai hijab dari orang tua Siti Janeeta. Kata dia, ketika diwawancarai panitia pusat seleksi Paskibraka jika terpilih harus membuka jilbab.

"Ternyata saya dapat informasi dari orang tua benar ada informasi itu bahwasanya anak itu diwawancarai oleh panitia pusat bersedia untuk apabila terpilih membuka hijab begitu saat seleksi pusat," bebernya.

Dia menuturkan orang tua Siti Janeeta kaget begitu mengetahui aturan tersebut. Namun orang tua Siti Janeeta tetap memberikan persetujuan agar cita-cita anaknya tetap tercapai.

"Sebenarnya orang tuannya agak berat untuk memberikan persetujuan. Akhirnya dikasi oleh orang tuanya demi masa depan anaknya. Ini setahun satu kali," pungkasnya.

Diketahui, Presiden Jokowi resmi mengukuhkan 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Pengukuhan tersebut pertama kali digelar di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8).

Acara itu menjadi sorotan publik usai 18 anggota Paskibraka putri yang lepas jilbab ketika pengukuhan. BPIP pun mendapat banyak kritikan atas hal tersebut.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads