PDAM Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) buka suara usai dikeluhkan warga soal air bersih yang sudah 1 bulan tidak mengalir namun tagihan tetap berjalan. PDAM menyebut tagihan yang diberikan ke warga adalah pemakaian bulan sebelumnya.
"Air kan dipakai dulu, baru di bulan berikutnya dibayar. Jadi masih tagihan bulan lalu itu. Misalnya dia pakai bulan 7, nanti dibayar di bulan 8, begitu sebenarnya," jelas Dirut PDAM Pinrang Nasrun Tahir kepada detikSulsel, Sabtu (10/8/2024).
Nasrun juga mengakui ada kerusakan dari salah satu pompa intake yang melayani pelanggan di Kecamatan Mattiro Bulu sehingga air tidak mengalir sebulan terakhir. Dia menyebut ada sekitar 750 pelanggan yang terdampak akibat kerusakan pompa intake tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada 750 pelanggan atau rumah tangga yang terdampak akibat kerusakan pompa intake. Ya sudah sekitar sebulan kerusakannya," ucap Nasrun.
Dia berdalih sudah melaporkan persoalan ini ke Pemkab Pinrang. Sebab kata dia, jika hanya mengandalkan perbaikan, biayanya bisa lebih besar.
"Kami sudah melaporkan kondisi kerusakan pompa intake dan Pemda meminta kami memasukkan proposal untuk penggantian pompa. Jadi kami menunggu dana untuk penggantian pompa ini," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga mengeluhkan suplai air dari PDAM Pinrang yang sudah sebulan terakhir tidak mengalir tetapi tagihan untuk pembayaran tetap berjalan. Warga mendesak PDAM segera memperbaiki layanan.
"Sudah sekitar 1 bulan ini mulai sekitar Juli sampai sekarang nda mengalir ini air dari PDAM," kata warga inisial MS kepada detikSulsel, Sabtu (10/8).
MS mengaku terpaksa mengandalkan air dari sumur bor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk untuk mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya.
"Terpaksa pakai air bor saja. Padahal ini kan seharusnya jadi tanggung jawab dari PDAM," imbuhnya.
(asm/ata)