Pemkab Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), mengaku tidak tahu mobil dinas Mercedes Benz GLS-Class 450 4Matic seharga Rp 2,5 miliar menunggak pajak dua bulan sebesar Rp 10.498.000. Pihaknya baru akan melakukan pengecekan terkait hal tersebut.
"Mohon maaf untuk Mercy saya belum lihat bulannya, saya takut meng-iya-kan atau tidak, kalau memang belum terbayarkan," kata Kepala Bidang Aset Badan Keuangan Polman Nur Fadilah kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).
Namun Nur Fadilah menegaskan pembayaran akan segera diproses jika kendaraan dinas tersebut memang menunggak pajak. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Bagian Umum Setda Polman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah tahun ini kami sudah koordinasi dengan bagian umum, untuk menyelesaikan tunggakan-tunggakan yang ada," tambahnya.
Menurut Nur Fadilah, Bagian Umum Setda Polman sedang menginventarisir semua kendaraan dinas milik Pemkab Polman yang belum terbayar pajaknya. Dia kembali menegaskan akan memproses tunggakan pajak kendaraan.
"Setahu saya dari Plh Kabag Umum sudah mengecek semua dan menginventarisir semua kendaraan dinas yang belum terbayar. Insyaallah akan terbayar. Kalaupun ada tunggakan Insyaallah tahun ini bisa kita selesaikan," jelas Nur Fadilah.
Diberitakan sebelumnya, mobil dinas Mercedes Benz yang dipinjam-pakaikan ke Pj Sekda Polman I Nengah Sumadana ternyata belum membayar pajak. Samsat Polman mengungkap mobil dinas mewah tersebut menunggak pajak Rp 10.498.000.
"Nilainya 10.498.000," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Samsat Polman Andika kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).
Andika mengungkapkan, mobil mewah tersebut terdaftar di Samsat Polman dengan nomor polisi DC 99 C. Jatuh tempo pembayaran pajaknya sejak bulan Juni 2024.
"(Menunggak pajak) sudah 2 bulan. DC 99 C pelatnya," ujar Andika.
Diketahui, mobil dinas Mercy tersebut sempat dipinjam Pj Sekda Polman I Nengah Sumadana. Setelah sepekan digunakan, kendaraan dinas itu dikembalikan untuk operasional Pj Bupati Polman Muhammad Ilham Borahima pada Jumat (2/8).
Namun Ilham mengaku tidak akan menggunakan mobil tersebut. Dia menilai anggaran operasional kendaraan mewah itu sangat tinggi.
"Karena biaya operasional tinggi, mahal, saya akan lebih banyak menggunakan kijang Innova karena untuk biaya operasional mahal," pungkas Ilham.
(sar/asm)