Detik-detik Mahasiswa UIN Makassar Diburu-Dianiaya Sekuriti Saat Demo Ricuh

Detik-detik Mahasiswa UIN Makassar Diburu-Dianiaya Sekuriti Saat Demo Ricuh

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 01 Agu 2024 08:05 WIB
Salah seorang mahasiswa yang diamankan sekuriti saat aksi demo di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Rabu (31/7/2024).
Foto: Salah seorang mahasiswa yang diamankan sekuriti saat aksi demo di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa. (dok. istimewa)
Gowa -

Demo mahasiswa UIN Alauddin Makassar menolak surat edaran rektor terkait aturan menyampaikan aspirasi di Kampus II, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), berakhir ricuh. Sekuriti kampus tampak mengejar dan menganiaya mahasiswa.

Dalam video beredar, tampak sejumlah sekuriti mengejar mahasiswa di dalam kampus yang berlari ke area parkiran. Mahasiswa tersebut kemudian tertangkap di halaman samping Gedung C oleh sejumlah sekuriti.

Sejumlah sekuriti kemudian mengerumuni mahasiswa tersebut. Saat itu, tampak sejumlah sekuriti memukul bagian wajah dan tubuh mahasiswa tersebut yang tergeletak di tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada dua sekuriti yang merampas tas mahasiswa tersebut lalu menggeledahnya. Tak berselang lama, sejumlah mahasiswa lainnya datang untuk membantu rekannya dan menghalangi aksi sekuriti tersebut.

Peristiwa itu terjadi di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Gowa, Rabu (31/7) sekitar pukul 12.00 Wita. Saat itu, mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak surat edaran rektor UIN Alauddin Makassar soal aturan menyampaikan aspirasi yang harus meminta izin.

ADVERTISEMENT

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Muh Ikhsan mengatakan demo awalnya berjalan lancar. Namun berakhir ricuh saat sekuriti memaksa mahasiswa melepas maskernya.

"Sebelum chaos ada salah satu mahasiswa banyak memakai masker. Itu disuruh buka oleh satpam. Teman-teman langsung terpancing. Satpam itu langsung mau membuka, seakan-akan mau menarik sehingga terjadilah chaos. Hanya persoalan masker," kata Ikhsan kepada detikSulsel, Rabu (31/7/2024).

"Terjadilah pemukulan dan lain sebagainya. Represif," tambahnya.

Ikhsan mengungkap sekuriti kampus sempat mengamankan tiga orang mahasiswa ke dalam gedung rektorat. Namun ketiga mahasiswa tersebut sudah dilepaskan.

"Tadi sempat ada yang diamankan tiga orang. Dimasukkan ke rektorat. Sudah keluar tadi," katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor (Warek) III UIN Alauddin Makassar, Muhammad Khalifah Mustami membenarkan ada kericuhan antara massa dengan sekuriti. Menurutnya, kericuhan terjadi karena ada bentuk provokasi dari oknum yang berbau ancaman.

"Semua itu (tindakan sekuriti ke massa) dilakukan untuk pengamanan. Saya tadi yang menyampaikan pandangan pimpinan. Kemudian ada yang berteriak menyatakan perang, ya, siapa yang mau perang? Kan, kalau sudah begitu itu, kan, mengancam," katanya.




(hsr/ata)

Hide Ads