Unipol Soppeng Bantah Tunda Wisuda Mahasiswa karena Wajib Tunggu Senior

Unipol Soppeng Bantah Tunda Wisuda Mahasiswa karena Wajib Tunggu Senior

Agung Pramono - detikSulsel
Senin, 29 Jul 2024 13:44 WIB
Ilustrasi wisuda
Foto: Ilustrasi wisuda. (Elly from Pixabay)
Soppeng -

Universitas Lamappapoleonro (Unipol) Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) membantah menunda wisuda mahasiswa angkatan 2019 yang sudah ujian skripsi dengan dalih mendahulukan seniornya. Unipol menegaskan proses wisuda mahasiswa sudah sesuai aturan.

"Tidak ada itu, tergantung bimbingannya. Skripsi itu harus dibimbing dari pembimbing 2 ke pembimbing 1. Dan hasil karya itu dikoreksi oleh pembimbing. Setelah itu semua bisa mi ujian," ujar Wakil Rektor I Unipol Asmini kepada detikSulsel, Senin (29/7/2024).

Asmini menegaskan proses wisuda sudah sesuai jadwal. Dia menuturkan, mahasiswa yang masuk semester 7 bisa diproses wisuda selama sudah merampungkan skripsi dan ujian yang dikoordinasikan dengan pembimbing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Unipol itu semester 7 sudah bisa memasukkan judul. Setelah ada judul mahasiswa diminta buat proposal awal, untuk ditentukan pembimbingnya. Setelahnya diserahkan ke mahasiswa, karena tergantung dari mahasiswanya kalau mau cepat selesai," jelasnya.

Dia kembali menegaskan bahwa pihak kampus tidak pernah sekalipun menahan mahasiswa yang hendak wisuda. Keinginan mahasiswa bisa diakomodir selama sudah mengikuti aturan.

ADVERTISEMENT

"Kalau semester 7 sudah selesai sudah bisa, tidak ada kita atur-atur harus begini. Asal semester 7 silakan berhubungan dengan pembimbing," kata Asmini.

Asmini turut membantah adanya jual beli proposal untuk skripsi. Dia menuturkan penentuan judul skripsi mahasiswa mempertimbangkan usulan dari dosen pembimbing.

"Tidak ada beli proposal. Sebagai dosen pembibing 1 kan berhak membantu mahasiswanya memilih judul. Tidak ada kampus jual proposal, tidak ada begitu," tegasnya.

Sementara itu mahasiswa Unipol berinisial KI mengaku masa kuliahnya sudah selesai 4 tahun namun ditahan sampai 5 tahun karena wisuda tertunda. Kampus menentukan ujiannya dan sekaligus yudisiumnya.

"Memang bukan pas sudah skripsi ditahan sampai tahun depan. Tapi ketika selesai SKS kan sudah tidak adami mata kuliah, tahun depannya pi baru dilanjut skripsi, jadi 5 tahun semua," ucapnya.

KI mengaku menunggu 5 tahun baru bisa wisuda. Apalagi dirinya diliburkan 1 semester saat sudah tidak ada mata kuliahnya di kampus.

"Saya menunggu 5 tahun karena pas sudahnya semester 8, libur dulu satu semester, tidak ada kegiatan. Pas masuk semester 9 baru dipanggil untuk bimbingan, di situ baru ki bisa ikut skripsi," bebernya.

"Semua begitu. Semester 8 selesai semua, cuman ditunggu senior wisuda. Memang kampus sengaja perlambat ki keluar," sambung KI.

Dia menduga, adanya mahasiswa diperlambat lantaran ada dugaan jual beli proposal di kampus. Proposal mahasiswa hingga skripsi diatur oleh pihak kampus.

"Itu ji diperlambat karena seluruh proposalnya dibeli di kampus. Kampus memang yang jual proposal, bisa juga sampai skripsi. Kita tugas ta' hanya menghafal saja, kalau sudah dihafal isi proposal baru bisa bimbingan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa Unipol Soppeng berinisial KI mengeluhkan jadwal wisudanya ditunda. Ironisnya, KI mengaku tidak bisa wisuda karena wajib menunggu seniornya menyelesaikan studi.

"Wisuda masih ditunda, harus ditunggu senior wisuda. Padahal sudah ma skripsi," ujar KI, Minggu (28/7).

KI merupakan mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2019. Dia sudah mengikuti semua tahapan di Unipol, hanya saja jadwalnya untuk wisuda baru tahun 2024.

"Naperlambat ki wisuda. Wisudaku jadwalnya tahun ini 2024, padahal bisa tahun 2023. Angkatanku yang di kampus lain selesai semua mi tahun 2023," cetus KI.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads