Danny Pomanto Bertemu Kader PKB Sulsel Jelang DPP Umumkan Usungan di Pilgub

Danny Pomanto Bertemu Kader PKB Sulsel Jelang DPP Umumkan Usungan di Pilgub

Sahrul Alim - detikSulsel
Minggu, 28 Jul 2024 14:30 WIB
Danny Pomanto (kanan) saat mengembalikan formulir penjaringan cagub pada Pilgub Sulsel 2024.
Foto: Danny Pomanto (kanan) saat mengembalikan formulir penjaringan cagub pada Pilgub Sulsel 2024. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

PKB Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar pertemuan tertutup dengan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menjelang DPP PKB mengumumkan usungan di Pilgub Sulsel 2024. DPP PKB dijadwalkan mengumumkan usungannya pada 1 Agustus mendatang.

"Tadi malam pertemuannya," ujar Sekretaris DPW PKB Sulsel Muhammad Haekal kepada detikSulsel, Minggu (28/7/2024).

Danny bertemu jajaran pengurus PKB Sulsel di Hotel Melia Makassar, Jalan Andi Mappanyukki, Sabtu (27/7) malam. Dalam pertemuan itu hadir juga tim pemenangan Danny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ramai-ramai, ada juga teman-teman DPC Makassar, ada teman-teman DPW dan ada juga jaringan pak Danny. Saya juga hadir tadi malam," jelasnya.

Kendati demikian, Haikal masih enggan menjelaskan secara gamblang isi pertemuan itu. Dia menyebutnya sebagai silaturahmi biasa dan komunikasi politik jelang Pilgub Sulsel.

ADVERTISEMENT

"Hanya silaturahmi biasa, agenda politik ke depannya seperti apa, belum ada keputusan final masih proses komunikasi lah," katanya.

"Saya lihat tadi malam lebih banyak berdiskusi soal politik di Pilkada ini. Belum ada pembicaraan pasti soal khusus pak Danny. Lebih banyak cerita diskusi situasi politik saat ini menjelang Pilkada," tambahnya.

Dia tak memungkiri jika pertemuan itu sebagai bagian upaya Danny membangun koalisi di Pilgub Sulsel. Apalagi Danny sebelumnya telah bertemu dengan sejumlah pengurus DPP PKB di Jakarta.

"Intinya saya lihat belum ada keputusan final, kita menunggu awal Agustus. (Peluangnya diusung) Masih Proses. Namanya dalam politik pasti butuh koalisi dan bisa jadi silaturahmi ini memperkuat koalisi, menjaga hubungan dengan partai politik," ungkap Haekal.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC PPP Makassar Fauzi Andi Wawo juga mengaku hadir dalam pertemuan tertutup tersebut. Dia menyebut turut menyampaikan aspirasi DPC PKB Makassar terkait Pilgub Sulsel.

"Pilgub memang menjadi kewenangan DPW tetapi bagusnya kalau di PKB, aspirasi kami dari bawah itu sangat diperhatikan dalam mengambil keputusan kalau di PKB," ujar Fauzi.

Dalam pertemuan itu, kata Uci sapaan Fauzi, Danny menyampaikan seperti apa peluangnya maju di Pilgub Sulsel. Penyampaian Danny itu akan disampaikan ke DPP dalam waktu dekat.

"Tadi malam kami mendengar seperti apa aspirasi dari Kak Danny, seperti apa keinginannya kemudian bagaimana peluangnya beliau maju. Itu yang kami dengar semuanya dari beliau," katanya.

"Sehingga dalam waktu dekat kami akan berangkat ke Jakarta lagi untuk menyampaikan itu sebelum (DPP) menentukan usungannya. DPP insyaallah dalam waktu dekat akan menentukan sikap di tanggal 1 Agustus rencananya. Urusan Pilkada sudah tuntas semuanya nanti," tambah Uci.

Di sisi lain, Uci mengatakan PKB masih akan melihat peluang untuk membentuk poros baru di Pilgub Sulsel. PKB secara kelembagaan, kata Uci, tak ingin agar Pilgub Sulsel terjadi calon tunggal melawan kotak kosong.

"Apa yang menjadi pembicaraan tadi malam akan kami sampaikan ke DPP. Secara pribadi maupun secara kelembagaan kami ini sebenarnya tidak mau kotak kosong. Kalau di kami, kami mau ada kontestasi," ujarnya.

Menurutnya, wacana kotak kosong Pilgub Sulsel berbeda dengan daerah lain. Sejumlah daerah wacana kandidat melawan kotak kosong karena tak ada penantang.

"Sulsel ini beda dengan wilayah lain kayak di Jatim karena memang tidak ada mau lawan. Terus di Maros, yah memang kotak kosong karena tidak ada mau lawan Chaidir, pertama dia punya survei luar biasa kemudian tingkat penerimaan kinerja bupati Chaidir itu luar biasa," katanya.

Sementara di Pilgub Sulsel, menurut Uci, banyak figur yang ingin ikut kontestasi. Tetapi seolah ruangnya ditutup.

"Kalau di Sulsel beda, banyak sekali orang yang mau maju tapi sepertinya pintunya ditutup. Jadi beda konteksnya menurut kami. Jadi kami mau melihat peluang bukan berarti kami memilih-milih tidak, sekali lagi demokrasi harus dijaga," pungkasnya.




(ata/hmw)

Hide Ads