Umat muslim kerap kali membaca Ayat Kursi di waktu-waktu tertentu untuk memperoleh keutamaannya. Ayat ini bisa dibacakan setelah salat lima waktu maupun diamalkan sebagai zikir.
Apabila ingin mengamalkannya, seorang muslim perlu mengetahui tulisan Ayat Kursi terlebih dahulu. Tujuannya agar ayat paling agung ini bisa dilafalkan atau dibaca dengan baik dan benar.
Lantas, bagaimana tulisan Ayat Kursi yang baik dan benar?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bacaan Ayat Kursi: Arab, Latin, dan Artinya |
Nah, berikut detikSulsel telah menyajikan Ayat Kursi lengkap dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya. Simak, yuk!
Tulisan Ayat Kursi
Dikutip dari NU Online, Ayat Kursi diambil dari salah satu ayat dalam surah Al-Baqarah, yakni ayat 255. Berikut tulisan Ayat Kursi beserta Latin dan artinya:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
Arab Latin: allâhu lâ ilâha illâ huw, al-ḫayyul-qayyûm, lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ na'ûm, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl, man dzalladzî yasyfa'u 'indahû illâ bi'idznih, ya'lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum, wa lâ yuḫîthûna bisyai'im min 'ilmihî illâ bimâ syâ', wasi'a kursiyyuhus-samâwâti wal-ardl, wa lâ ya'ûduhû ḫifdhuhumâ, wa huwal-'aliyyul-'adhîm
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Tafsir Ayat Kursi
Melansir Almanhaj, ayat ini diberi nama Ayat Kursi sebab dalam bacaannya terdapat kata 'kursi'. Adapun penafsiran ayat ini dijelaskan dalam shahih Muslim, Al-Bukhari, Tafsir Ibnu Katsir, dan kitab-kitab lainnya.
Pada ayat (اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ), Allah SWT memberitahukan bahwa Ia merupakan satu-satunya Tuhan yang berhak mendapat sifat Uluhiyah, Maha hidup, tidak mati, mengurus makhluknya terus-menerus, dan tidak diserang kantuk maupun tidur. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla itu tidak tidur dan tidak layak bagi-Nya untuk tidur, Dia merendahkan timbangan dan mengangkatnya, amalan malam diangkat kepada-Nya sebelum terangkatnya amalan siang, dan mengangkat amalan waktu siang sebelum terangkatnya amalan malam, tabir-Nya terbuat dari cahaya, dan seandainya Dia membukanya maka sinar wajah-Nya akan membakar semua yang terkena pandangan-Nya."
Selanjutnya, ayat (لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ) memberityahukan bahwa segala sesuatu adalah hamba-Nya, di dalam dan di bawah kekuasaan-Nya. Pada ayat (مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ) ini dijelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menjadi perantara dalam memberikan syafaat kecuali seizin Allah SWT.
Sementara, potongan ayat (يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ) sebagai dalil bagi keluasan ilmu Allah SWT yang meliputi segala sesuatu yang baik, lampau, maupun yang akan datang.
Kemudian, ayat (وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء) dijelaskan oleh Ibnu Katsir sebagai berikut:
Ibnu Katsir berkata: Tidak ada seorang pun yang mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu Allah kecuali apa yang diajarkan-Nya, dan bisa jadi maksud ayat ini adalah: mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu yang berhubungan dengan zat Allah dan sifat-Nya kecuali apa yang dibukakan oleh Allah, sama seperti firman Allah subhanahu wa ta'ala:
وَلَا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا
Artinya: "...sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.". [Thaha/20: 110[4]]
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadarok, ayat (وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ) menunjukkan kesempurnaan kekuasaan dan keluasan kerajaan Allah SWT. Luasnya tersebut melebihi langit dan Bumi.
Firman Allah SWT (وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ) artinya seluruh Langit dan Bumi serta hal-hal yang berada di dalamnya bisa dijaga dengan mudah oleh Allah SWT. Sebab Dia memiliki Maha Tinggi dengan keperkasaan, kekuasaan, dan kesempurnaan sifat-Nya. Selain itu, orang-orang besar akan terkalahkan di hadapan keagungan-Nya dan akan kerdil di bawah ketinggian-Nya.
Keutamaan Ayat Kursi
Ayat Kursi memiliki banyak keutamaan bagi umat muslim yang mengamalkannya. Berikut keutamaan Ayat Kursi yang disadur dari Muslim or.id:
1. Ayat Paling Agung dalam Al-Qur'an
Ayat Kursi memiliki kedudukan yang paling agung dalam Al-Qur'an di antara ayat-ayat lainnya. Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim berikut:
"Rasulullah kepada Ubay bin Ka'ab, "Ayat mana yang paling agung dalam kitabullah?" Ubay menjawab, "Ayat Kursi." Maka beliau Shallallahu 'alaihi wasallam menepuk dada Ubay kemudian berkata, "Wahai Abu Mundzir, semoga engkau berbahagia dengan ilmu yang engkau miliki." (HR. Muslim).
Dikategorikan agung sebab di dalam ayat ini terdapat nama Allah yang paling agung. Nama tersebut adalah Al Hayyu dan Al Qayyum.
2. Keagungannya Melebihi Langit dan Bumi
Ayat Kursi memiliki keagungan yang melebihi Langit dan Bumi. Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW berikut:
"Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya Ayat Kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup Nama dan Sifat Allah)"
Berdasarkan hadis riwayat Tirmidzi, Ayat Kursi merupakan perkataan Allah SWT. Sementara perkataan Allah itu lebih agung dari pada ciptaannya yakni Langit dan Bumi.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
"Sufyan ats-Tsauri berkata, "Sebab Ayat Kursi merupakan (salah satu) kalamullah (perkataan Allah), sedangkan kalamullah itu lebih agung dari ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi" (HR. At-Tirmidzi)
3. Zikir Sebelum Tidur
Ayat Kursi dianjurkan untuk dijadikan zikir rutin sebelum tidur. Sebagaimana Nabi SAW bersabda:
"Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi" (HR. Al-Bukhari).
Ayat Kursi ini juga bisa dibacakan sebagai zikir pada pagi dan petang.
4. Sebab Masuk Surga
Ayat Kursi menjadi alasan seseorang dapat masuk surga. Utamanya, jika dikerjakan setelah salat seperti sabda Nabi SAW berikut:
"Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setelah selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian" (HR. An Nasa-i, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).
Waktu Utama Membaca Ayat Kursi
Terdapat tiga waktu utama yang baik digunakan untuk membacakan Ayat Kursi. Berikut ini tiga waktu membaca Ayat Kursi sebagaimana dinukil dari laman Rumasyo.com:
1. Pagi dan Petang
Diriwayatkan Ubay bin Ka'ab, seseorang yang membaca Ayat Kursi pada pagi dan petang akan mendapat perlindungan dari Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda:
إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ
"Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi." (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)
2. Sebelum Tidur
Ayat Kursi bisa dibacakan sebelum tidur untuk terhindar dari gangguan setan. Seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari berikut:
دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Artinya: Abu Hurairah menjawab, "Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya, "Apa kalimat tersebut?" Abu Hurairah menjawab, "Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca Ayat Kursi hingga selesai yaitu bacaan 'Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum'. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, "Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?" "Tidak", jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Dia adalah setan." (HR. Bukhari no. 2311)
3. Setelah Salat Lima Waktu
Seseorang yang membaca Ayat Kursi setelah salat lima waktu akan mendapatkan keutamaan masuk surga. Sebagaimana diriwayatkan Abu Umamah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ
Artinya:" "Siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian." (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati.
Demikianlah ulasan mengenai tulisan Ayat Kursi lengkap Arab, Latin, dan artinya. Semoga bisa diamalkan!
(edr/alk)