Ibu Hamil di Pangkep Tanggung BBM Ambulans Laut, Puskesmas Ganti Rp 3,4 Juta

Ibu Hamil di Pangkep Tanggung BBM Ambulans Laut, Puskesmas Ganti Rp 3,4 Juta

Muhammad Subhan - detikSulsel
Jumat, 26 Jul 2024 21:55 WIB
Ibu hamil di Pangkep diantar ke Puskesmas Sailus pakai perahu ketinting sebelum dirujuk ke rumah sakit menggunakan ambulans laut.
Foto: Ibu hamil di Pangkep diantar ke Puskesmas Sailus pakai perahu ketinting sebelum dirujuk ke rumah sakit menggunakan ambulans laut. (Dok. Istimewa)
Pangkep -

Ibu hamil bernama Naimah (31) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang dibebani biaya BBM Rp 4,5 juta saat dirujuk menggunakan ambulans laut mendapatkan uang pengganti dari puskesmas. Uang pengganti yang diberikan sebesar Rp 3,4 juta.

"Untuk mengatasi, sementara saya pakai dana pribadi sambil ngurus klaimnya di BPJS. Jumlahnya Rp 3,4 juta," kata Kepala Puskesmas Sailus, Hatibu Abdurrahman kepada detikSulsel, Jumat (26/7/2024).

Hatibu mengatakan, uang pengganti diserahkan kepada keluarga pasien. Menurutnya, nominal uang pengganti tersebut sesuai dengan biaya yang dikeluarkan pasien untuk pembelian bensin sebanyak 230 liter seharga Rp 15 ribu per liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang segitu nilainya. Salah itu kalau Rp 4,5 juta (biaya BBM) yang benar itu Rp 3,4 juta. Karena 260 liter kali (Rp) 15 ribu," ucapnya.

Terkait biaya yang dikeluarkan keluarga pasien untuk beli BBM, Hatibu berharap ke depan agar ada kerjasama dengan BPJS Kesehatan atau penggunaan dana desa. Dia khawatir jika nanti ada warga miskin yang bukan peserta BPJS dan perlu dirujuk sementara tidak ada anggaran operasional untuk ambulans laut.

ADVERTISEMENT

"Itu yang kupikirkan (kalau nanti ada) pasien umum yang sakit tidak ada BPJS-nya yang jelas harus bayar BBM. Jadi (harapan kami) memang ke depan BPJS kita akan kerjasama atau dengan dana desa," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Naimah mulanya dirawat di Puskesmas Pulau Sailus, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep. Namun karena hendak melahirkan, Naimah mesti dirujuk ke RS H L Manambai Abdul Kadir, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan ambulans laut pada Senin (22/7).

"Waktu berangkat dari Pulau Sailus ke Sumbawa dibebankan 150 liter yang harganya Rp 15 ribu per liter. Begitu juga waktu ambulans mau kembali ke Sailus mau lagi 150 liter. Jadi totalnya 300 liter," ujar kerabat Naimah, Askar Purwanto kepada detikSulsel, Rabu (24/7).

Dengan biaya itu, maka total biaya yang ditanggung pasien mencapai Rp 4,5 juta untuk perjalanan pulang-pergi. Suami Naimah, Ruslan (35) yang bekerja sebagai nelayan terpaksa mencari pinjaman ke warga lain.

"Suaminya terpaksa pinjam-pinjam uang. Karena alasannya, puskesmas tidak punya anggaran untuk BBM ambulans," imbuhnya.




(ata/ata)

Hide Ads