Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), buka suara terkait ibu hamil bernama Naimah (31) yang terpaksa menanggung biaya bahan bakar minyak (BBM) ambulans laut Rp 4,5 juta untuk dirujuk ke rumah sakit. Pihaknya beralasan kondisi ini terjadi karena pihak puskesmas yang sempat merawat pasien tidak memiliki anggaran operasional.
"Tidak ada anggaran puskesmas juga karena ini, kan, mau diklaim ke BPJS. Tapi ini kasusnya sudah mau ditanggung dulu sama kapusnya, dan mendadak dirujuknya," kata Sekretaris Dinkes Pangkep Mansyur kepada detikSulsel, Rabu (24/7/2024).
Mansyur menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Sailus. Biaya yang dikeluarkan oleh pasien akan diganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iye insyaallah (akan digantikan). Kapusnya (Kepala Puskesmas Sailus) sudah komunikasi langsung dengan keluarga pasien," tuturnya.
Mansyur melanjutkan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses kredensialing atau proses evaluasi fasilitas kesehatan dan penyedia layanan kesehatan dengan BPJS Kesehatan. Hal ini dilakukan untuk penggantian biaya yang dikeluarkan pasien.
"Kemarin sudah disampaikan bahwa saat ini masih proses kredensialing dengan BPJS untuk biaya rujukan berdasar Perda tarif 2024," imbuh Mansyur.
Sebelumnya, Naimah mulanya dirawat Puskesmas Pulau Sailus, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep. Namun karena hendak melahirkan, Naimah mesti dirujuk ke RS H L Manambai Abdul Kadir, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan ambulans laut pada Senin (22/7).
"Waktu berangkat dari Pulau Sailus ke Sumbawa dibebankan 150 liter yang harganya Rp15 ribu per liter. Begitu juga waktu ambulans mau kembali ke Sailus mau lagi 150 liter. Jadi totalnya 300 liter," kata kerabat Naimah, Askar Purwanto saat dihubungi, Rabu (24/7).
Dengan biaya itu, maka total biaya yang ditanggung pasien mencapai Rp 4,5 juta untuk perjalanan pulang-pergi. Suami Naimah, Ruslan (35) yang bekerja sebagai nelayan terpaksa mencari pinjaman ke warga lain.
"Suaminya terpaksa pinjam-pinjam uang. Karena alasannya, puskesmas tidak punya anggaran untuk BBM ambulans," imbuhnya.
(sar/asm)