Ibu hamil bernama Naimah (31) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibebankan biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM) Rp 4,5 juta untuk menggunakan ambulans laut milik Pemkab Pangkep. Kondisi itu terjadi saat Naimah hendak dirujuk ke rumah sakit (RS) karena akan melahirkan.
"Suaminya (Naimah) disuruh tanggung biaya BBM ambulans untuk rujuk istrinya ke RS di Sumbawa (NTB)," kata kerabat Naimah, Askar Purwanto kepada detikSulsel, Rabu (24/7/2024).
Askar menyebut, Naimah mulanya dirawat Puskesmas Pulau Sailus, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep. Namun karena hendak melahirkan, Naimah mesti dirujuk ke RS H L Manambai Abdul Kadir, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (22/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak Puskesmas merujuk ke RS di Sumbawa karena jaraknya lebih dekat daripada harus ke Pangkep atau Makassar yang butuh waktu semalam naik kapal," paparnya.
Menurut Askar jarak tempuh Pangkep menuju Sumbawa via perjalanan laut memakan waktu 8 jam. Pihak Puskesmas Sailus lantas meminta pasien menanggung biaya BBM untuk menggunakan ambulans laut.
"Waktu berangkat dari Pulau Sailus ke Sumbawa dibebankan 150 liter yang harganya Rp15 ribu per liter. Begitu juga waktu ambulans mau kembali ke Sailus mau lagi 150 liter. Jadi totalnya 300 liter," beber Askar.
Dengan biaya itu, maka total biaya yang ditanggung pasien mencapai Rp 4,5 juta untuk perjalanan pulang-pergi. Suami Naimah, Ruslan (35) yang bekerja sebagai nelayan terpaksa mencari pinjaman ke warga lain.
"Suaminya terpaksa pinjam-pinjam uang. Karena alasannya, puskesmas tidak punya anggaran untuk BBM ambulans," tuturnya.
Askar menyebut, Naimah sudah melahirkan dan bayinya dalam kondisi sehat. Naimah dan keluarganya sisa menunggu jadwal kapal perintis yang akan memulangkannya ke Pangkep.
"Besar harapan kami pemerintah di tingkat kabupaten bisa memperhatikan hal seperti ini agar tidak ada lagi warga yang dibebani membeli BBM ambulans ketika hendak dirujuk," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Pangkep, Mansyur membenarkan adanya kejadian itu. Dia menegaskan uang pasien yang dipakai menanggung biaya BBM ambulans laut akan diganti.
"Iye insyaallah (akan digantikan). Kapusnya (Kepala Puskesmas Sailus) sudah komunikasi langsung dengan keluarga pasien," kata Mansyur.
(sar/asm)