Tanggal Hijriah Hari Ini 21 Juli 2024 serta Amalan-amalan yang Dianjurkan

Tanggal Hijriah Hari Ini 21 Juli 2024 serta Amalan-amalan yang Dianjurkan

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Minggu, 21 Jul 2024 06:30 WIB
Kalender Hijriah Juli 2024
Foto: dokumen Kemenag RI
Makassar -

Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan yang digunakan dalam Islam. Perhitungan kalender ini berbeda dengan kalender Masehi yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Lantas hari ini Minggu, 21 Juli 2024 bertepatan dengan tanggal berapa dalam kalender Hijriah?

Mengetahui penanggalan Hijriah sendiri merupakan sesuatu yang penting dilakukan, utamanya bagi umat Islam. Pasalnya, jadwal ibadah dan hari besar umat Islam merujuk pada penanggalan Hijriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah untuk mengetahui tanggal 21 Juli 2024 bertepatan dengan tanggal berapa Hijriah, simak hasil konversinya berikut ini!

Tanggal Hijriah Hari Ini 21 Juli 2024

Tanggal hari ini dalam penanggalan Islam dapat dilihat pada Kalender Hijriah yang telah disusun oleh Kementerian Agama RI. Kalender tersebut merupakan penanggalan Islam yang telah dikonversi ke Masehi sepanjang tahun 2024.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan kalender tersebut, umat muslim saat ini sedang berada di bulan Muharram. Diketahui 1 Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024.

Maka jika disesuaikan ke penanggalan Hijriah, kalender Hijriah hari ini 21 Juli 2024 adalah 15 Muharram 1446 H. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian kalender Hijriah sepanjang bulan Juli 2024

  • Senin, 1 Juli 2024: 24 Dzulhijjah 1445 H
  • Selasa, 2 Juli 2024: 25 Dzulhijjah 1445 H
  • Rabu, 3 Juli 2024: 26 Dzulhijjah 1445 H
  • Jumat, 4 Juli 2024: 27 Dzulhijjah 1445 H
  • Jumat, 5 Juli 2024: 28 Dzulhijjah 1445 H
  • Sabtu, 6 Juli 2024: 29 Dzulhijjah 1445 H
  • Minggu, 7 Juli 2024: 1 Muharram 1446 H
  • Senin, 8 Juli 2024: 2 Muharram 1446 H
  • Selasa, 9 Juli 2024: 3 Muharram 1446 H
  • Rabu, 10 Juli 2024: 4 Muharram 1446 H
  • Jumat, 11 Juli 2024: 5 Muharram 1446 H
  • Jumat, 12 Juli 2024: 6 Muharram 1446 H
  • Sabtu, 13 Juli 2024: 7 Muharram 1446 H
  • Minggu, 14 Juli 2024: 8 Muharram 1446 H
  • Senin, 15 Juli 2024: 9 Muharram 1446 H
  • Selasa, 16 Juli 2024: 10 Muharram 1446 H
  • Rabu, 17 Juli 2024: 11 Muharram 1446 H
  • Kamis, 18 Juli 2024: 12 Muharram 1446 H
  • Jumat, 19 Juli 2024: 13 Muharram 1446 H
  • Sabtu, 20 Juli 2024: 14 Muharram 1446 H
  • Minggu, 21 Juli 2024: 15 Muharram 1446 H
  • Senin, 22 Juli 2024: 16 Muharram 1446 H
  • Selasa, 23 Juli 2024: 17 Muharram 1446 H
  • Rabu, 24 Juli 2024: 18 Muharram 1446 H
  • Jumat, 25 Juli 2024: 19 Muharram 1446 H
  • Jumat, 26 Juli 2024: 20 Muharram 1446 H
  • Sabtu, 27 Juli 2024: 21 Muharram 1446 H
  • Minggu, 28 Juli 2024: 22 Muharram 1446 H
  • Senin, 29 Juli 2024: 23 Muharram 1446 H
  • Selasa, 30 Juli 2024: 24 Muharram 1446 H
  • Rabu, 31 Juli 2024: 25 Muharram 1446 H

Amalan-amalan yang Dianjurkan pada Tanggal 15 Muharram

Bulan Muharram merupakan salah satu dari asyhurul hurum atau bulan mulia yang dipilih Allah SWT. Pada bulan ini, pahala amal ibadah seseorang dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Sebagaimana diriwayatkan alam hadis berikut yang dilansir dari NU Online Jabar berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya, "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Hadits ini gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

Oleh karenanya, pada bulan Muharram umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan, termasuk di tanggal 15 Muharram. Nah bagi detikers yang ingin memperoleh keutamaan tersebut, berikut sejumlah amalan yang bisa dikerjakan:

1. Berpuasa Ayyamul Bidh

Dilansir dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, amalan yang bisa dikerjakan pada bulan Muharram yakni puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa pertengahan bulan yakni tanggal 13, 14, dan 15.

Dengan begitu, pada tanggal 15 Muharram ini umat muslim bisa mengamalkan puasa Ayyamul Bidh. Nah, adapun niat puasa Ayyamul Bidh, yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

2. Amalan Setelah Salat Subuh

Selanjutnya ada amalan setelah salat Subuh. Amalan tersebut berupa membaca basmalah dan ayat kursi masing-masing sebanyak 360 kali.

Apabila diamalkan, maka dengan izin Allah SWT seseorang itu akan diberika kemudahan rezeki, keselamatan, dan dipelihara dari segala musibah.

3. Mandi

Amalan berikutnya di bulan Muharram yakni dianjurkan untuk membersihkan diri dengan mandi.

3. Menyambung Silaturahim

Di bulan Muharram ini umat muslim juga dianjurkan untuk menyambung silaturahmi. Sebab silaturahmi memiliki banyak keutamaan.

Mengutip NU Online berjudul 'Ini 10 Keutamaan Silaturahim', Syekh Sulaiman Al-Bujairimi menjelaskan silaturahmi memiliki 10 keutamaan sebagai berikut:

وَفِي صِلَةِ الرَّحِمِ عَشْرُ خِصَالٍ مَحْمُودَةٍ

Artinya: "Dalam silaturahim terdapat sepuluh hal terpuji," (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2007 M/1427-1428 H], juz III, halaman 272).

Sepuluh keutamaan itu adalah ridha Allah SWT, membuat bahagia malaikat, melahirkan memori positif, membuat hati dan pikiran iblis susah, menambah berkah umur dan rezeki, membuat bahagia ayah dan kakek yang sudah wafat, menambah muruah, serta menambah pahala.

4. Ziarah kepada Ulama

Di bulan Muharram ini, umat muslim disunahkan berziarah kepada para ulama yang hidup maupun meninggal. Ziarah ini bisa dilakukan sepanjang bulan Muharram termasuk pada tanggal 15.

Disadur dari laman NU Online berjudul 'Ziarahi Ulama, Lahiriahnya Mendoakan, Sejatinya Ngalap Berkah', ziarah sangat dianjurkan bahkan ketika sedang tertimpa masalah. Pengasuh Pondok Pesantren Jagasatru Habib Hasanain bin Muhammad bin Yahya menyarankan agar dapat berziarah kepada orang tua atau para wali.

"Kalau kamu bingung, ketika kita mendapatkan masalah kebingungan maka datanglah, ziarahlah ke ahli kubur," ujarnya.

5. Menjenguk Orang Sakit

Dinukil dari situs Kemenag Bali, di bulan Muharram ini umat muslim bisa memanen pahala dengan menjenguk orang sakit. Menurut sebagian ulama menjenguk orang sakit merupakan kewajiban karena bagian dari hak seorang muslim terhadap muslim lainnya yang harus ditunaikan.

6. Menambah Nafkah Keluarga

Menyadur buku Doa & Dzikir Sepanjang Tahun oleh H Hamdan Hamedan, bulan Muharram bisa diisi dengan amalan menambah nafkah keluarga. Umat Isla dianjurkan melapangkan keluarga, seperti mencukupi kebutuhan mereka sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

من وسع على عياله في يوم عاشوراء وسع الله عليه في سنته كلها

Artinya: "Orang yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura', maka Allah akan melapangkan hidupnya pada tahun tersebut," (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi).

7. Memotong Kuku

Memotong kuku merupakan amalan yang juga dianjurkan di sepanjang bulan Muharram. Perbuatan ini telah diatur dalam Islam agar menjadikan umat muslim bersih dan suci baik lahir maupun batin.

Mengutip NU Online Jatim, Islam telah mengkategorikan perkara memotong kuku termasuk alam perkara fitrah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258 bahwa perkara fitrah ada lima yakni berkhitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kumis, menggunting kuku dan mencabut bulu ketiak.

8. Mengusap Kepala Anak Yatim

Berikutnya, umat muslim dianjurkan mengusap kepala anak yatim di bulan Muharram. Disadur dari laman Kemenag RI, mengusap kepala anak yatim dapat melembutkan hati yang keras.

Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa:

"Ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah saw, maka beliau bersabda: 'Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.'"[HR. Ahmad dengan perawi shahih].

Kalender Hijriah Dihitung Berdasarkan Apa?

Disadur dari laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), sistem penanggalan kalender Hijriah didasarkan pada peredaran atau rotasi bulan mengelilingi bumi. Dengan demikian, penentuan pergantian hari dalam penanggalan Hijriah berbeda dengan Masehi.

Sistem kalender Masehi dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Sementara kalender Hijriah memulai hari ketika Matahari terbenam di tempat tersebut.

Sebab sistem perhitungannya yang berbeda, periode satu tahun Hijriah terhitung lebih pendek dibandingkan Masehi yakni hanya 354 atau 355 hari. Sedangkan periode satu tahun penanggalan Masehi terdiri dari 365 hingga 366 hari.

Adapun sistem penanggalan kalender Hijriah dengan rotasi bulan dijelaskan Allah SWT dalam surah Yunus ayat 5 berikut:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ۝٥

Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui."

Menurut catatan sejarahnya, orang yang membuat atau mencetuskan kalender Hijriah untuk pertama kalinya adalah Umar bin Khattab. Perhitungan awal tahunnya didasarkan pada waktu hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah.

Demikianlah ulasan mengenai tanggal kalender Hijriah hari ini Minggu, 21 Juli 2024. Semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads