Umat muslim dianjurkan berpuasa sebelum atau setelah hari Asyura. Lantas, bagaimana niat puasa sehari setelah Asyura?
Puasa sehari setelah Asyura adalah puasa 11 Muharram. Dikutip dari situs Nahdlatul Ulama Lampung, puasa 11 Muharram dijadikan sebagai pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Hal ini dilakukan agar menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad).
Bagi umat muslim yang ingin menjalankan puasa sehari setelah Asyura, ketahui berikut niat puasa 11 Muharram.
Niat Puasa Sehari Setelah Asyura (11 Muharram)
Tidak ada niat puasa khusus untuk 11 Muharram. Namun, terdapat niat puasa bulan Muharram yang dapat dilafalkan Ketika hendak melaksanakan puasa 11 Muharram.
Berikut niat puasa sehari setelah Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ.
Jadwal Puasa 11 Muharram
Untuk mengetahui kapan puasa 11 Muharram, umat muslim perlu mengonversi kalender Hijriah ke kalender Masehi. Namun, tahun 2024 ini terdapat perbedaan penetapan 1 Muharram antara pemerintah-Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Pemerintah Indonesia dan organisasi Islam Muhammadiyah menetapkan awal bulan Muharram jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Dengan demikian, puasa 11 Muharram dilaksanakan pada Rabu, 17 Juli 2024.
Sedangkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan tanggal 1 Muharram 1446 H jatuh pada Senin, 8 Juli 2024. Untuk itu, puasa 11 Muharram berdasarkan ketetapan NU dilaksanakan pada Kamis, 18 Juli 2024. Agar lebih jelas, berikut rincian jadwal puasa 11 Muharram 1446 H/2024 M:
- Puasa 11 Muharram versi pemerintah: Rabu, 17 Juli 2024
- Puasa 11 Muharram versi Muhammadiyah: Rabu, 17 Juli 2024
- Puasa 11 Muharram versi NU: Kamis, 18 Juli 2024
Tata Cara Puasa 11 Muharram
Pelaksanaan puasa 11 Muharram sama dengan puasa sunnah lainnya. Berikut ini tata caranya yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama Lampung:
- Melafalkan niat puasa sunnah 11 Muharram.
- Makan sahur menjelang masuk waktu subuh atau sebelum imsak.
- Puasa dengan menahan diri dari hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
- Menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya : Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR An-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah RA). (Abul Fadl Al-'Iraqi, Al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186). - Segera berbuka puasa saat tiba waktu Maghrib.
Keutamaan Puasa 11 Muharram
Puasa 11 Muharram tentunya memiliki banyak keutamaan. Berikut sejumlah keutamaan puasa sehari setelah Asyura yang dikutip dari situs NU Lampung:
1. Puasa Muharram menjadi puasa yang paling Utama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).
2. Termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau Al-asyhurul hurum. Diriwayatkan:
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)
"Diriwayatkan dari Al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah SAW bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
3. Puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari, sebagaimana yang diriwayatkan berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)
Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah). (Abdul Adhim bin Abdul Qawi Al-Mundziri, At-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil 'Ilmiyyah], juz II, h. 70).
4. Khusus puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Berikut diriwayatkan:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'." (HR Ahmad).
Itulah niat puasa sehari setelah Asyura lengkap dengan keutamaannya. Selamat berpuasa, detikers.
(alk/alk)