Membaca doa merupakan salah satu amalan yang dianjurkan saat berbuka puasa, termasuk puasa sunnah Asyura. Lantas, seperti apa bacaan doa buka puasa tanggal 10 Muharram ini?
Mengutip laman NU Online, puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan di bulan Muharram. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW pernah memerintahkan para sahabatnya untuk menunaikan puasa di hari istimewa 10 Muharram.
Berikut haditsnya:
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
Artinya: "Puasa Asyura adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliyyah dan Rasulullah SAW juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika Nabi datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura. Namun ketika puasa Ramadhan mulai diwajibkan, Nabi meninggalkan puasa Asyura. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silakan," (HR Bukhari: 2002).
Nah, bagi detikers yang sedang menjalanakan ibadah puasa sunnah Asyura, berikut bacaan doa buka puasanya. Yuk, disimak!
Doa Buka Puasa Asyura (10 Muharram)
Masih mengutip laman NU Online, doa yang dibaca saat buka puasa Asyura umumnya sama dengan doa buka puasa lainnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa versi doa yang dapat dibaca sebagaimana yang diterangkan dalam beberapa riwayat hadits.
Berikut ini beberapa versi doa buka puasa sunnah, termasuk puasa Asyura, yakni:
1. Riwayat Sahabat Mu'adz bin Zuhrah
Doa buka puasa pertama diriwayatkan oleh Mu'adz bin Zuhra. Berikut bacaan doanya dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar
Bacaan doa buka puasa selanjutnya juga dijelaskan oleh Abdullah bin Umar. Ini bacaan doanya dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
3. Kitab Fathul Mu'in
Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah.
Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Dalam kitab tersebut, terdapat juga doa berbuka puasa sunnah. Berikut lafadz doanya dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Waktu Membaca Doa Buka Puasa
Setelah mengetahui doa buka puasa sunnah di atas, selanjutnya umat muslim juga perlu tahu kapan waktu yang tepat untuk membaca doa buka puasa.
Dalam hal ini, Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I'anatut-thalibin juz 2 halaman 279 menjelaskan bahwa waktu membaca doa buka puasa adalah setelah berbuka, bukan dibaca sebelum dan bukan pula saat berbuka. Penempatan waktu membaca doa berbuka puasa dilakukan setelah selesai berbuka puasa adalah dengan merujuk makna yang terkandung dalam doa tersebut.
Syekh Said bin Muhammad Ba'ali dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598 menjelaskan, disunnahkan (membaca doa buka puasa) ketika hendak berbuka tetapi (waktu) yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa: 'Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu'.
Tata Cara Berbuka Puasa
Salah satu hal penting yang juga perlu diketahui umat muslim adalah tata cara berbuka puasa. Hal itu dikarenakan ada beberapa orang ketika berbuka puasa biasanya kurang sesuai dengan tuntunan syara'.
Untuk itu, berikut tata cara berbuka puasa sesuai tuntunan syara':
1. Menyegerakan berbuka (ta'jîl al-fithr) bila telah masuk waktu Maghrib.
2. Berbuka terlebih dahulu sebelum shalat maghrib.
3. Sebelum berbuka puasa, sebaiknya diawali dengan membaca Basmalah, yakni Bismillâhir rahmânir rahîm secara lengkap atau secara singkat Bismillâh, karena merupakan perbuatan yang baik. Namun, apabila lupa membaca Basmalah sebelum makan, maka ketika ingat membaca Bismillâhi awwalahu wa âkhirahu (Dengan Nama Allah sejak awal dan akhir makan/minum).
4. Memakan kurma. Umat muslim disunnahkan memakan kurma dalam angka ganjil, seperti 3 butir atau lebih (misalnya 5). Kurma yang diutamakan adalah kurma basah (ruthab), bila tidak ada kurma basah, maka bisa diganti dengan kurma kering (tamr).
5. Jika tidak ada kurma basah atau kurma kering, maka disunahkan berbuka dengan minum air, terutama air Zamzam sebanyak 3 tegukan.
6. Jika tidak ada air Zamzam, maka berbuka dengan air dari Sungai Nil. Jika tidak ada air Zamzam dan air dari Sungai Nil, maka minum air biasa. Urutan keutamaan air yang dikemukakan oleh para ulama sebagaimana disebutkan dalam nazham oleh imam At-Tâj As-Subkî. Urutan air yang utama: pertama, air yang memancar dari jari jemari Nabi SAW; kedua, air zamzam; ketiga, air telaga Kautsar; keempat, air sungai Nil; kelima, air dari sungai-sungai lainnya.
7. Jika tidak ada air minum, disunahkan berbuka dengan sesuatu yang manis atau manisan.
8. Kemudian disunahkan membaca doa berbuka puasa (du'â' al-ifthâr), dengan mengangkat kedua belah telapak tangan ke atas, berupa doa ma'tsûr (doa yang diajarkan oleh Nabi SAW), atau rangkaian doa yang disusun oleh para ulama dari doa-doa dalam hadits tersebut.
9. Makan dan minum secukupnya.
10. Setelah selesai berbuka puasa, bisa dilanjutkan membaca doa sesuai yang dianjurkan Rasulullah SAW. Doa tersebut sebagaimana dalam Sunan Abû Dâwud dan Sunan at-Tirmidzî berikut:
اَلْحَمْدُ للِهِٰ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هٰذَا، وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan ini kepadaku, dan telah memberikannya rizki kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan dariku."
Demikianlah doa buka puasa Asyura lengkap dengan waktu membacanya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/edr)