Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Adi Warman menyebut program Hoegeng Awards 2024 adalah acara yang luar biasa. Dia berharap agar dewan pakar yang menyeleksi anggota Polri untuk mendapatkan penghargaan ini ditambah.
Dilansir dari detikNews, Adi menghadiri penyelenggaraan Hoegeng Awards 2024 di Gedung Tribrata Convention Hall, Jakarta Selatan, Jumat (12/7). Adapun masukannya yakni dewan pakar ditambah dari akademisi, masyarakat hingga ombudsman.
"Acara ini luar biasa ya membuat saya terkagum kagum kaget, cuma mungkin dewan pakar ke depan ditambah, dari akademisi, dari masyarakat bahkan dari ombudsman, tapi ini udah luar biasa," kata Adi Warman usai acara, Jumat (12/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Adi menyarankan agar seleksi anggota polisi dilakukan secara berjenjang dari kabupaten/kota hingga nasional. Kemudian anggota polisi terpilih diberikan perhatian khusus seperti kenaikan pangkat.
"Saran proses seleksi Polisi-nya, sebaiknya mulai tingkat kabupaten/kota and daerah/Provinsi baru tingkat nasional dan yang terpilih harus mendapat perhatian khusus untuk dinaikkan pangkatnya satu tingkat, hal ini akan menjadi motivasi munculnya ribuan Hoegeng-Hoegeng yang kita impikan," ujarnya.
Sementara Anggota Wantimpres, Sidarto Danusobroto mengaku sudah tiga kali menghadiri Hoegeng Awards. Dia pun menyarankan agar acara ini lebih menunjukkan karakteristik Hoegeng Awards.
"Ini yang ketiga kali saya hadir. Nilai kesakralannya itu harus ditonjolkan ya. Ini hiburannya kebanyakan. Ini award mengenai seorang tokoh panutan ya, itu kesakralannya harus ditonjolkan," ujarnya.
Dia juga mengaku mengenal sosok Hoegeng yang sangat dedikasi sebagai seorang polisi. Dia berharap prinsip Hoegeng selalu tertanam oleh seluruh personel kepolisian saat ini.
"Tokoh seperti beliau itu sudah langka ya. Saya kenal beliau waktu beliau Kapolri saya sudah beliau kenal waktu itu. Saya sudah 88 sekarang umurnya," ujarnya.
"Jadi saya kenal beliau itu seorang Kapolri yang pensiun itu tidak punya rumah, tidak punya mobil. Sekarang ini Polri itu adalah full power ya, zaman saya dulu power less. Dulu sama ABRI ya. Orang yang memegang power itu adalah mudah tergoda ya, ini yang harus dijaga oleh kepolisian saat ini," lanjut Sidarto.
(hsr/hsr)